Gara-gara Virus Corona, Remaja Keturunan China di Australia Dibully dan Diusir dari Sekolah

Dampak virus corona ternyata melebar, orang keturunan China mendapat bully-an.


zoom-inlihat foto
bullying-siswa-smk-bekasi.jpg
Pixabay
Ilustrasi Bullying.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dampak virus corona ternyata melebar.

Kali ini bukan karena virus corona yang menyebar ke seantero Dunia.

Namun, perlakuan oknum masyarakat Australia yang mendadak rasis.

Melansir Mamamia.com.au, anak-anak keturunan China di Australia dibully karena virus corona, Kamis (30/1/2020).

Seruan rasis terdengar di beberapa sudut kota.

Bahkan ada yang menyebutkan,"Perlakuan terhadap orang China saat ini lebih buruk daripada perlakuan terhadap Muslim saat kejadian 11 September."

Seorang wanita sempat mengaku diteriaki oleh dua orang pria.

Mereka dengan jelas mengatakan,"Awas, ada perempuan China mendekat ke arah kita."

Ada juga yang meminta perempuan keturunan China ini mengenakan masker.

Baca: Update Virus Corona hingga 6 Februari 2020: Total 565 Orang Meninggal Dunia, 28.266 Kasus Terinfeksi

Di sekolah, pembully-an secara halus dilakukan bahkan oleh orangtua murid.

"Aku tak bermaksud untuk rasis, tapi apa yang dilakukan sekolah tentang semua murid keturunan Asia?" tanya seorang wali murid yang tak disebutkan namanya.

Pertanyaan tersebut tak hanya ditanyakan oleh satu orang wali murid.

Hal tersebut membuat ratusan sekolah di Sidney mengeluarkan surat untuk wali murid.

"Jika kamu mengunjungi China sekitar bulan Desember hingga sekarang, tolong hentikan anakmu ke sekolah hingga mereka dicek dan dibersihkan oleh dokter.

Selama waktu ini, kamu harus waspada tentang gejala berhubungan dengan demam atau pernapasan.

Surat dokter diperlukan sebelum anak kembali ke sekolah. Silakan hubungi kepala sekolah jika bermasalah dengan pengumuman ini".

Pakar kesehatan China telah memberikan peringatan kepada masyarakat untuk menghindari tempat keramaian termasuk salah satunya bioskop untuk mencegah penyebaran Virus Corona yang berakibat pada meruginya beberapa bioskop di seluruh China.
Pakar kesehatan China telah memberikan peringatan kepada masyarakat untuk menghindari tempat keramaian termasuk salah satunya bioskop untuk mencegah penyebaran Virus Corona yang berakibat pada meruginya beberapa bioskop di seluruh China. (tribunnews.com)

Ada siswa yang mengalami hal lebih buruk.

Sekolahnya tak memperbolehkan anak keturunan China datang ke sekolah karena kasus virus corona yang sedang viral.

Mereka diusir paksa meskipun tidak dalam keadaan sakit.

Semua ini sebenarnya bertentangan dengan kebijakan pemerintah.

Kementerian Kesehatan The New South Wales atau NSW Health telah meminta sekolah mengijinkan semua siswa yang tidak menunjukkan gejala-gejala virus corona untuk bersekolah.

Meskipun begitu, rumor sudah terlanjur menyebar.

Virus corona selalu dihubungkan dengan sekelompok etnis.

Sehingga muncul stereotip orang keturunan China membawa penyakit dan polutan.

Baca: Viral Anjing dan Kucing Dilempar dari Jendela hingga Tewas, Pemilik Takut Tertular Virus Corona

Update Virus Corona hingga 6 Februari 2020

Jumlah infeksi virus corona tembus angka 28.266 kasus.

Sementara jumlah pasien meninggal dunia mencapai 565 orang, dilansir South China Morning Post, Kamis (6/2/2020).

Namun demikian, jumlah total pasien yang sembuh juga meningkat yakni masuk angka 1.208 orang.

Laporan resmi dari Komisi Kesehatan Nasional China ini juga turut mengonfirmasi masuknya sekitar 3.887 kasus baru.

Menurut data organisasi kesehatan dunia (WHO), lebih dari 20 negara dikonfirmasi telah terpapar virus corona.

Pemerintah China, dalam pengumuman resminya, mengatakan sangat membutuhkan peralatan medis seperti masker bedah, pakaian pelindung, dan kacamata medis.

Komite Politbiro Partai Komunis China menyerukan untuk segera diadakan perbaikan pada sistem manajemen kesehatan, dilansir Xinhua, Senin (3/2/2020).

Baca: Hong Kong Laporkan Ada Korban Meninggal Dunia Akibat Virus Corona, Jadi Kematian Kedua di Luar China

Seorang pekerja dari dinas kebersihan dan desinfeksi menyemprotkan desinfektan di kereta sebagai bagian dari upaya untuk mencegah penyebaran virus baru.
Seorang pekerja dari dinas kebersihan dan desinfeksi menyemprotkan desinfektan di kereta sebagai bagian dari upaya untuk mencegah penyebaran virus baru. (Hong Yoon-gi / AFP)

Pembangunan Rumah Sakit

Merespon penyebaran wabah virus corona, China dengan cepat mengebut pembangunan dua rumah sakit.

Keduanya yaitu, Houshenshan yang telah dibuka untuk pasien pada Senin (3/1/2020) dan Leishenshan, rumah sakit kedua yang mulai dibangun pada pekan ini.

Kedua rumah sakit ini diproyeksikan akan menjadi tempat bagi pasien yang terinfeksi virus corona.

Kematian Kedua di Luar China

Pada Selasa (4/2/2020), Hong Kong resmi melaporkan korban meninggal dunia pertama akibat virus corona.

Kematian akibat virus corona di Hong Kong ini menjadi korban meninggal dunia pertama di Hong Kong dan kematian kedua di luar China.

Otoritas medis Hong Kong melaporkan seorang pria berusia 39 tahun yang dirawat di sebuah rumah sakit meninggal pada Selasa pagi (4/2/2020) waktu setempat.

Pria tersebut merupakan penduduk Hong Kong yang pernah mengunjungi Wuhan, China pada 23 Januari 2020 menggunakan kereta api.

Petugas medis juga menyatakan bahwa pria tersebut menderita diabetes dan sempat stabil sebelum tiba-tiba kondisinya memburuk.

Baca: China Perintahkan Keluarga Segera Kremasi Jenazah Korban Virus Corona dengan Sederhana dan Cepat

Di Hong Kong, harga masker wajah naik 30% pada 24 Januari 2020.(scmp.com)
Di Hong Kong, harga masker wajah naik 30% pada 24 Januari 2020.(scmp.com) (scmp.com)

(TribunnewsWiki/cva/Dinar Fitra Maghiszha)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved