Viral Anjing dan Kucing Dilempar dari Jendela hingga Tewas, Pemilik Takut Tertular Virus Corona

Viral kucing dan anjing dilempar oleh sang pemilik karena takut tertular virus corona.


zoom-inlihat foto
viral-kucing-tewas.jpg
World of Buzz
Viral kucing dan anjing dilempar oleh sang pemilik karena takut tertular virus corona.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Viral di media sosial sejumlah foto kucing dan anjing yang tergeletak di China.

Diketahui, kucing dan anjing tersebut dilempar dari jendela apartemen oleh pemiliknya.

Hal tersebut lantaran sang pemilik takut terkena virus corona yang tengah mewabah di China.

Pesatnya penyebaran virus corona membuat sebagian warga China mulai panik.

Mulanya foto tersebut diunggah oleh akun Twitter @1984to1776, Jumat (31/1/2020) lalu.

"So Chinese pet owners are killing their cats and dogs by throwing them out of the window, in fear of their pets spreading the coronavirus.

(Jadi pemilik hewan peliharaan Cina membunuh kucing dan anjing mereka dengan melemparkan mereka ke luar jendela, karena takut hewan peliharaan mereka menyebarkan virus corona)" tulis akun @1984to1776.

Dalam foto tersebut terlihat seekor anjing yang berada dalam kondisi tak bernyawa dengan darah di bawah kepalanya.

Baca: Jumlah Warga yang Tinggalkan Natuna Meningkat, Kadishub Bantah karena Takut Terkena Virus Corona

Baca: Peneliti Temukan Jejak Penyebaran Virus Corona di Gagang Pintu Pasien, Warga Diimbau Jaga Kebersihan

Tak hanya itu, terdapat dua ekor kucing yang juga mengalami hal serupa.

Sementara itu, dalam foto yang diambil dari atas, tiga lingkaran merah menandai tiga buah hewan peliharaan yang juga mengalami hal sama.

Hewan-hewan tersebut berlumuran darah dan tergeletak di jalanan.

Dalam keterangan unggahan, akun tersebut menyebut bahwa pemilik hewan peliharaan di China membunuh anjing dan kucing tersebut.

Mereka dilempar dari jendela apartemennya.

Hal ini dilakukan menyusul adanya ketakutan terhadap wabah coronavirus yang disebut-sebut bisa menular lewat hewan.

Dikutip dari The Sun, seekor anjing ditemukan tewas setelah diduga dilemparkan dari satu blok flat di Kota Tianjin, Provinsi Hebei/Hubei.

Anjing mati setelah dilempar oleh pemilknya yang takut wabah virus corona.
Anjing mati setelah dilempar oleh pemilknya yang takut wabah virus corona. (akun Twitter @1984to1776)

Provinsi Hubei tepatnya di kota Wuhan diduga kuat menjadi sumber wabah virus corona.

Media setempat menyebut, anjing tersebut dilempar dari atas blok pada pukul 4 pagi.

Anjing malang itu lalu menabrak atap mobil sebelum akhirnya tewas di tanah.

Suara anjing yang mengenai mobil bahkan membangunkan penduduk setempat yang tertidur.

Mereka mendengar suara layaknya ledakan ban.

Baca: Virus Corona (Coronavirus)

Penduduk sekitar kemudian menemukan hewan malang tersebut terbaring mati di atas tanah.

Sementara itu, lima kucing disebut juga dilemparkan hingga mati di Shanghai.

Diduga karena Pernyataan Seorang Dokter

Rupanya aksi keji tersebut dipicu pernyataan dari seorang dokter bernama Li Lanjuan.

"Jika hewan peliharaan bersentuhan dengan pasien yang dicurigai, mereka harus dikarantina," kata Dr Li Lanjuan di sebuah stasiun TV pemerintah China.

Namun, pernyataan tersebut disalah artikan oleh media lokal.

Baca: Ternyata Virus Corona Bisa Menular dari Orang yang Terinfeksi meski Tak Menunjukkan Gejala

Media lokal menyebut bahwa kucing dan anjing dapat menyebarkan virus corona.

Rumor tersebut beredar dengan luas setelah Zhibo China mengunggahnya di platform sosial media Weibo.

Untuk mencegah rumor tersebut, China Global Television Network mengunggah pernyataan WHO.

"Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa hewan peliharaan seperti kucing dan anjing dapat tertular virus corona baru, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada hari Rabu."

Rumor tersebut membuat pemilik hewan mengalami kepanikan dengan bergegas membeli masker untuk anjingnya.

Baca: Selesai dalam Waktu 9 Hari, Ini Penampakan Rumah Sakit yang Atasi Wabah Virus Corona di Wuhan

Mengutip dari sumber yang sama, pada Kamis (30/1/2020), penjual online di Beijing mengklaim bahwa dirinya menjual lebih banyak masker dari sebelumnya.

Update Korban Virus Corona

Hingga Selasa (4/2/2020), korban virus corona semakin bertambah.

Dilaporkan 426 orang tewas dan 20.622 terinfeksi virus corona.

Mengetahui hal tersebut, Amerika Serikat pun menawarkan bantuan mengirimkan para ilmuwan mereka kepada China.

Baca: Daftar 54 Hoax Virus Corona yang Dikabarkan Dapat Sebarkan Malware Lewat WhatsApp

Direktur Pusat Nasional untuk Imunisasi dan Penyakit Pernafasan AS (CDC), Nancy Messonnier mengatakan, partisipasi Amerika Serikat untuk memerangi virus corona akan bermanfaat.

Dikutip dari SCMP, Messonnier menyebut CDC adalah para ilmuwan yang sangat kuat dan memiliki banyak pengalaman teknis dalam penyakit yang sangat mirip.

Pejabat di provinsi Hubei melakukan penyelidikan setelah seorang remaja meninggal ketika dia ditinggalkan di rumah sementara orang tuanya diisolasi karena dicurigai telah menangkap virus corona Wuhan.(Weixin/South China Morning Post)
Pejabat di provinsi Hubei melakukan penyelidikan setelah seorang remaja meninggal ketika dia ditinggalkan di rumah sementara orang tuanya diisolasi karena dicurigai telah menangkap virus corona Wuhan.(Weixin/South China Morning Post) (Weixin/South China Morning Post)

Lebih lanjut, Messonnier menyebut tanggapan Amerika Serikat terhadap virus corona ini adalah berdasarkan sains.

Langkah-langkah ini, ujar Messonnier, bertujuan untuk memperlambat masuknya virus corona ke Amerika Serikat.

"Tindakan ini berdasarkan ilmu pengetahuan dan mereka melindungi kesehatan dan keselamatan semua orang Amerika," ujar Messonnier.

"Tindakan sekarang memiliki potensi terbesar untuk memperlambat segalanya," lanjutnya.

Messonnier mengatakan, meskipun kasus di AS lebih rendah, namun CDC "mempersiapkan seolah-olah virus corona adalah pandemi berikutnya" setelah H1N1 pada tahun 2009.

Menanggapi tawaran dari Amerika Serikat, China telah menyetujui para pakar kesehatan AS masuk untuk membantu memerangi wabah virus corona.

"China telah menerima tawaran Amerika Serikat untuk memasukkan sekelompok ahli ke dalam misi Organisasi Kesehatan Dunia ke China untuk mempelajari lebih lanjut tentang dan memerangi virus," kata juru bicara Gedung Putih, Judd Deere, Senin (3/2/2020) kemarin.

(TRIBUNNEWSWIKI/Afitria) (Tribunnews/Miftah)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved