Kemudian, ia menyinggung persoalan sejarah mengenai sebuah gedung Isola yang kini berada di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandun, Jawa Barat.
Gedung tersebut diketahui pernah digunakan kelompok Sunda Empire dalam melangsungkan beberapa kegiatan.
"Jadi Isola itu adalah terbentuknya atas NATO di situ. NATO itu ABCD. Perlu Paham itu. NATO dibangun oleh PBB," katanya.
Ia menambahkan saat itu tidak ada pemerintahan yang boleh membangun pasukan atau polisi tanpa izin dari kekaisaran Sunda Empire.
Sementara ditanya soal terbentuknya NATO, Rangga menyampaikan NATO dibentuk setelah Perang Dunia II.
Hal itu atas dasar tatanan ABCD, yakni A (American), B (British), C (Canada), dan D (Diplomatic International yaitu Bandung).
"Corps Diplomatic International. Jamannya itu dari dulu. Makanya itu Banda-Indung, Bandanya Ibu. Itu harus kita buka itu Bandung," teganya.
Saat menjelaskan mengenai sejarah Sunda Empire, pembahasannya pun sempat melebar hingga mengaitkan dengan kelahiran organisasi PBB dan badan kemiliteran Amerika Pentagon.
Ia pun mengklaim bahwa PBB dan Pentagon tersebut lahir di wilayahnya Sunda Atlantik yakni Bandung.
Rangga juga sempat menyayangkan bahwa sejarah Indonesia Indonesia dinilai telah diplesetkan sejak era Presiden Soekarno.
Ketika menjelaskan sejarah menurut versinya itu, Rangga kembali menyinggung peran Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang pernah menyindir dan menyebutnya sebagai kawanan orang stres.
"Kalau gubernur tidak tahu cerita Sunda Empire Bandung, jangan jadi gubernur," kata Rangga.
Reaksi Ridwan Kamil
Terbaru, ketika disinggung soal peringatan dari petinggi Sunda Empire kepada dirinya, Emil hanya tersenyum dan menyerahkan kepada masyarakat argumen mana yang paling masuk akal.
"Ya, setiap orang mah bisa berpendapat masing-masing, kami serahkan ke masyarakat argumen mana yang paling bisa diterima, paling logis, paling masup akal," ujar Emil, saat ditemui di Vihara Samudra Bhakti, Sabtu (25/1/2020), dikutip dari TribunJabar.
Terpisah, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Saptono Erlangga mengatakan saat ini kepolisian masih menyelidiki kelompok Sunda Empire.
Proses penyelidikan, ujar Erlangga, masih dalam tahap memeriksa saksi-saksi.
Dikatakan Erlangga, pihaknya sudah meminta keterangan kepada beberapa orang saksi terkait kelompok Sunda Empire seperti petinggi dan anggota Sunda Empire, staf Universitas Pendidikan Indonesia (UPI),budayawan dan sejarawan.
"Belum ada hasilnya, kan tahapannya kami ambil keterangan, kemudian naik gelar perkara, jika ditemukan ada unsur pidana, berarti kan naik ke penyidikan," ujar Erlangga.
Baca: Sunda Empire Beri Ancaman Serius bagi Negara yang Tak Mau Daftar Ulang Agustus Nanti, Indonesia Juga
Baca: 3 Kerajaan Baru Muncul di Indonesia Awal Tahun 2020, Sunda Empire yang Paling Baru
(TribunJatim/Ani Susanti)(TRIBUNNEWSWIKI.COM/ Abdurrahman Al Farid)