TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ridwan Kamil sindir Sunda Empire buat gaduh Jawa Barat, Rangga Sasana pun memberikan respons.
Ridwan Kamil menyindir Sunda Empire yang menciptakan ilusi sejarah dan berlokasi di Jawa Barat.
Merespon sindiran tersebut petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana memberikan sindiran dan peringatan kepada balik kepada Gubernur Jawa Barat tersebut.
Ridwan Kamil pun kembali merespons sindiran dan peringatan Rangga Sasana itu.
Ia juga memberi reaksi soal disebut tak pantas jadi gubernur oleh Rangga Sasana.
Baca: Sunda Empire Ungkap Syarat Indonesia agar Aman dari Ancamannya, Sebut Tahun Ini Pemerintahan Habis
Baca: Dua Klaim Petinggi Sunda Empire: PBB Lahir di Bandung, hingga Bisa Kalahkan Jack Ma dan Bill Gates
Berawal dari Sindiran Ridwan Kamil
Sebelumnya Ridwan Kamil sempat menyindir kemunculan kerajaan baru atau kelompok lainnya seperti Sunda Empire sebagai orang stres.
"Ini banyak orang stres ya di republik ini, menciptakan ilusi-ilusi yang sering kali romantisme-romantisme sejarah ini."
"Yang ternyata ada orang yang percaya juga kan, begitu ya menjadi pengikutnya," kata gubernur yang akrab disapa Emil dikutip dari YouTube KompasTV via Tribunnews.
Sebelum hal ini menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, terutama munculnya Sunda Empire di Jawa Barat, kata Emil, Polda Jabar sudah meneliti dan mendalami kehadiran kelompok tersebut.
Ditanggapi Sunda Empire
Ucapan Ridwan Kamil itu kemudian ditanggapi oleh Sunda Empire.
Dilansir oleh Tribunnews, Sunda Empire lewat petingginya, Ki Ageng Rangga Sasana memberi tanggapan atas pernyataan gubernur yang akrab disapa Emil ini.
Rangga Sasana menyayangkan Ridwan Kamil tidak mengetahui sejarah Sunda Empire.
Awalnya ia menegaskan bahwa Sunda Empire tidak boleh disamakan dengan kerajaan fiktif bernama Kraton Agung Sejagat.
"Sunda Empire jangan disamakan apa yang dilakukan saudara Toto Santoso," kata Rangga Sasana, dilansir acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di Studio TVOne, Selasa (21/1/2020).
Saat disinggung keanggotaan Toto Santoso yang dikabarkan pernah menjadi bagian dari Sunda Empire, Rangga pun buka suara.
"Siapa pun boleh di Sunda Empire," ungkapnya.
Namun, ia menegaskan anggota Sunda Empire tersebut tidak lah dengan merekrut orang seperti pada kasus Kraton Agung Sejagad tersebut.
"Anggotanya seluruh negara-negara dan pemerintahan seluruh dunia, bukan manusia! Adapun pejabatnya dalam artian yang bekerja ada di sana," jelas Rangga, dikutip dari TribunSolo, Minggu (26/1/2020).