Bahkan Trump juga mengklaim bahwa militer AS yang dimilikinya paling kuat di seluruh dunia.
“Sejauh ini baik! Sejauh ini kita memiliki militer yang paling kuat dan lengkap di seluruh dunia!” lanjutnya.
Donald Trump mengatakan akan membuat pernyataan segera.
Baca: Setelah Ancam Balas Dendam, Iran Targetkan Gedung Putih dan Hargai Kepala Trump USD 80 Juta
Iran serang pangkalan AS di Irak
Sebagai informasi, serangan Iran ke pangkalan militer AS di Irak terjadi beberapa jam setelah pemakaman Qasem Soleimani.
Menurut TV Al Mayadeen, serangan kedua terjadi di Irbil tak lama setelah roket pertama menghamtam Al Asad.
Iran telah menembakkan sejumlah roket (rudal balistik) di dua pangkalan militer Amerika Serikat di Irak.
Serangan tersebut merupakan balas dendam Iran atas pembunuhan Qasem Soleimani, perwira militer senior Iran yang juga menjabat Kepala Islamic Revolutionary Guard Corps-Quds Force.
Tribunnewswiki.com kutip dari Daily Mail, dilaporkan pangkalan udara Al Asad di Irak barat terkena lebih dari selusin yang ditembakkan dari dalam Iran.
Rupanya Trump pernah berkunjung di pangkalan tersebut pada Desember 2018 lalu.
Tak hanya itu, markas AS di Erbil, Kurdistan Irak yang menyediakan fasilitas dan layanan untuk setidaknya ratusan personel koalisi dan koperasi CIA, juga terkena dampaknya.
Tewasnya Qasem Soleimani
Serangan udara Amerika Serikat menewaskan Komandan Pasukan Quds Iran, Qasem Soleimani di Baghdad, Kamis (2/1/2020) malam waktu setempat.
Hal tersebut dinyatakan oleh Pentagon melalui rilis resmi.
Pentagon tidak menguraikan secara spesifik yang menyebabkan mereka melakukan pembunuhan Jenderal Soleimani.
Misi yang sangat rahasia itu dilatarbelakangi kematian seorang kontraktor Amerika pada 27 Desember dalam serangan roket oleh milisi yang didukung Iran, kata seorang pejabat senior Amerika, dilansir oleh New York Times, Jumat (3/1/2020).
Dalam membunuh Jenderal Qasem Soleimani, Presiden AS, Donald Trump mengambil tindakan yang sebelumnya ditolak oleh Presiden George W. Bush.
Barack Obama sendiri khawatir hal itu akan menyebabkan perang antara Amerika Serikat dan Iran.
Ketegangan yang meningkat antara AS dan Iran ini dapat menyebabkan meluasnya kekerasan baik di antara kedua negara ataupun aspek lain.
Dikutip dari Washington Post, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark T. Esper mengatakan Pentagon hanya mengambil tindakan defensive (pertahanan) terhadap Soleimani.
Baca: Jika Perang Dunia III antara AS vs Iran Terjadi, Siapa Menang? Ini Perbandingan Kekuatan Militer