Postpartum Depression

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Postpartum depression adalah gangguan kesehatan mental yang terjadi pada wanita setelah persalinan. (1)

Seorang wanita yang setelah melahirkan mengalami postpartum depression akan mengalami perasaan sedih, cemas dan kelelahan yang esktrem.

Namun, apabila gejala postpartum depression tidak segera membaik setelah 2 minggu, maka dapat menjadi hal yang serius.

Sementara itu, postpartum depression berbeda dengan baby blues.

Postpartum depression membuat penderita merasa putus harapan, merasa tidak menjadi ibu yang baik, hingga tidak mau mengurus anak.

Tak hanya dialami oleh ibu, namun postpartum depression juga dapat dialami oleh ayah.

Baca: Oppositional Defiant Disorder (ODD)

Postpartum depression dapat terjadi pada awal kehamilan, beberapa minggu setelah melahirkan hingga setahun sesudah bayi lahir.

Berikut gejala-gejalanya : (2)

• Merasa cepat lelah atau tidak bertenaga.
• Mudah marah dan tersinggung.
• Menangis terus-menerus.
• Merasa gelisah tanpa alasan yang jelas.
• Mengalami perubahan suasana hati yang drastis.
• Kehilangan nafsu makan.
• Tidak ingin bersosialisasi dengan teman dan keluarga.
• Kehilangan minat terhadap kegiatan yang biasa disukainya.
• Putus asa.
• Memiliki pikiran untuk melukai dirinya sendiri.
• Muncul pikiran untuk bunuh diri.

Baca: Binge Eating Disorder (BED)

Postpartum depression tidak memiliki penyebab tunggal. (3)

Selain itu, postpartum depression juga tidak terjadi karena sesuatu yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh seorang ibu.

Setelah melahirkan, kadar hormon (estrogen dan progesteron) dalam tubuh wanita cepat turun.

Hal ini menyebabkan perubahan kimia di otaknya yang dapat memicu perubahan suasana hati.

Selain itu, banyak ibu yang tidak bisa mendapatkan waktu istirahat yang mereka butuhkan untuk pulih dari melahirkan.

Kurang tidur secara konstan dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik dan kelelahan.

Hal itu dapat menyebabkan gejala postpartum depression.

Obat

Pengobatan postpartum depression dapat menggunakan obat antidepresan. (4)

Antidepresan memiliki efek langsung pada otak.

Namun mengobati dengan obat antidepresan akan membutuhkan beberapa minggu untuk dapat melihat perbedaan suasana hati.

Selain itu, obat antidepresan juga memungkinkan adanya efek samping.

Terapi

Lakukan terapi dengan psikiater, psikolog atau profesional kesehatan mental lainnya untuk dapat memberikan konseling.

Terapi dapat membantu untuk memahami pikiran yang tidak dapat dikendalikan.

Perawatan diri

Melakukan perawatan diri pada waktu luang dapat menjadi salah satu pengobatan postpartum depression.

Baca: Borderline Personality Disorder (BPD)

Postpartum depression tidak dapat dicegah, namun dapat dideteksi lebih dini. (5)

Selama pascamelahirkan, dokter dapat memonitor kondisi ibu, terutama jika sebelumnya ibu pernah menderita depresi atau postpartum depression.

Selain itu, ibu juga perlu menjalin komunikasi yang baik, menyelesaikan masalah, atau berdamai dengan pasangan, keluarga, dan teman jika memiliki masalah.

(TRIBUNNEWSWIKI/Afitria)