Gunung Kawi

Gunung Kawi adalah gunung bertipe stratovolcano yang terletak diantara Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia.


zoom-inlihat foto
kawidd.jpg
volcano.si.edu
Gunung Kawi dan Gunung Butak.

Gunung Kawi adalah gunung bertipe stratovolcano yang terletak diantara Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia.




  • Informasi Awal #


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Gunung Kawi adalah gunung berapi di Jawa Timur, Indonesia.

Gunung Kawi memiliki ketinggian 2551 mdpl.

Gunung Kawi terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Gunung Kawi bersebelahan dengan Gunung Butak. (1)

Gunung Kawi berjenis stratovolcano atau berbentuk kerucut.

Gunung Kawi terhitung masih berstatus aktif, meski tidak lagi intensif.

  • Sejarah #


Di sekitaran Gunung Kawi kita tidak akan menemukan suasana gunung yang sepi, tapi justru kita akan disuguhi sebuah pemandangan mirip di negeri tiongkok zaman dulu.

Di sepanjang jalan kita akan menemui bangunan bangunan dengan arsitektur khas Tiongkok, dimana terdapat sebuah kuil/klenteng tempat untuk bersembahyang atau melakukan ritual khas Kong Hu Cu.

“Gunung tidak perlu tinggi asal ada dewanya.”

Pepatah populer di kalangan warga Tionghoa ini bisa menjelaskan kenapa Gunung Kawi di Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sangat populer.

Kawi bukan gunung tinggi, hanya sekitar 2.000 meter, juga tidak indah.

Tapi gunung ini menjadi objek wisata utama masyarakat Tionghoa.

Tiap hari ratusan orang Tionghoa, termasuk orang pribumi naik ke Gunung Kawi. Masa liburan plus cuti bersama Lebaran ini sangat ramai.

 Karena terkait dengan kepercayaan Jawa, Kejawen, maka kunjungan biasanya dikaitkan dengan hari-hari pasaran Jawa: Jumat Legi, Senin Pahing, Syuro, dan Tahun Baru.

Namun di sisi lain, motif para pengunjung yang datang ke pesarean ini pun sangat beragam pula.

Ada yang hanya sekedar berwisata, mendoakan leluhur, melakukan penelitian ilmiah, dan yang paling umum adalah kunjungan ziarah untuk memanjatkan doa agar keinginan lekas terkabul.

Lokasi pembukaan hutan di Gunung Kawi bermula ketika Pangeran Diponegoro tertangkap pada tahun 1830.  Salah satu pengikutnya, yaitu Kyai Zakaria II yang dikenal sebagai penasihat spiritual Pangeran Diponegoro melarikan diri ke wilayah Jawa Timur dan mengganti namanya menjadi Eyang Sujugo atau Eyang Jugo.

Kepada muridnya yang bernama RM. Iman Sujono (Eyang Sujo) yang tak lain adalah senopati Pangeran Diponegoro, Eyang Jugo memerintahkan untuk membuka hutan di sebelah selatan Gunung Kawi.

Eyang Jugo pun berwasiat bahwa dirinya ingin dimakamkan di tempat tersebut.  Ia juga meramalkan bahwa kelak lokasi tersebut akan ramai dikunjungi orang dan menjadi tempat pengungsian. (2)

Baca: Gunung Penanggungan

Baca: Gunung Raung

Gunung Kawi.
Gunung Kawi. (panoramio.com)

  • Legenda #


Awalnya makam Eyang Jugo di Gunung Kawi tidak dikenal sebagai tempat pesugihan hingga datangnya sosok pria dari daratan Cina bernama Tamyang.

Dikisahkan, Eyang Jugo pernah melakukan perjalanan ke daratan Cina. Suatu ketika, dia bertemu dengan seorang perempuan hamil yang kehilangan suaminya.

Lalu Eyang Jugo membantu ekonomi janda yang hidup dalam kemiskinan ini.

Tentu saja perempuan ini sangat senang dan berterima kasih dengan bantuan Eyang Jugo.

Sesuatu yang sudah menjadi tabiat Eyang Jugo dalam membantu sesama.

Ketika Eyang Jugo hendak kembali ke Pulau Jawa, dia berpesan kepada janda itu agar jika anaknya sudah besar kelak disuruh datang ke Gunung Kawi di Pulau Jawa.

Anak dari janda miskin inilah yang diberi nama: Tamyang.

Pada era tahun 40-an, datanglah Tamyang ke Gunung Kawi. Tentu saja dia hanya melihat makam Eyang Jugo, sebab Eyang Jugo sudah wafat beberapa tahun sebelumnya.

Tamyang ingin membalas jasa Eyang Jugo yang telah berbuat baik kepada ibunya di daratan Cina. Itulah sebabnya, dia merawat makam itu dengan baik.

Pria Cina yang biasa berpakaian hitam-hitam mirip pendekar silat ini merawat makam Eyang Jugo dan membangun tempat berdoa dengan gaya Cina.

Sejak itulah, peziarah semakin ramai mengunjungi Gunung Kawi.

Tetapi anehnya dengan tujuan mencari pesugihan dan bukan belajar bagaimana menjadi orang bijak seperti Eyang Jugo.

Menurut Soeryowidagdo (1989), Eyang Jugo atau Kyai Zakaria II dan Eyang Sujo atau Raden Mas Iman Sudjono adalah bhayangkara terdekat Pangeran Diponegoro.

 Pada tahun 1830 saat perjuangan terpecah belah oleh siasat kompeni, dan Pangeran Diponegoro tertangkap kemudian diasingkan ke Makasar, Eyang Jugo dan Eyang Sujo mengasingkan diri ke wilayah Gunung Kawi ini.

Semenjak itu mereka berdua tidak lagi berjuang dengan mengangkat senjata, tetapi mengubah perjuangan melalui pendidikan.

Kedua mantan bhayangkara balatentara Pangeran Diponegoro ini, selain berdakwah agama Islam dan mengajarkan ajaran moral kejawen, juga mengajarkan cara bercocok tanam, pengobatan, olah kanuragan serta ketrampilan lain yang berguna bagi penduduk setempat.

Perbuatan dan karya mereka sangat dihargai oleh penduduk di daerah tersebut, sehingga banyak masyarakat dari daerah kabupaten Malang dan Blitar datang ke padepokan mereka untuk menjadi murid atau pengikutnya.

Setelah Eyang Jugo meninggal tahun 1871, dan menyusul Eyang Iman Sujo tahun 1876, para murid dan pengikutnya tetap menghormatinya.

Setiap tahun, para keturunan, pengikut dan juga para peziarah lain datang ke makam mereka melakukan peringatan.

Setiap malam Jumat Legi, malam eninggalnya Eyang Jugo, dan juga peringatan wafatnya Eyang Sujo etiap tanggal 1 bulan Suro (muharram), di tempat ini selalu diadakan erayaan tahlil akbar dan upacara ritual lainnya. (3)

Baca: Gunung Pangrango

Baca: Gunung Papandayan

  • Jalur pendakian #


Gunung Kawi yang dikenal dengan mitos pesugihan ini juga menjadi tempat religi untuk semua kalangan karena keberadaan Keraton Gunung Kawi yang sering didatangi berbagai macam umat beragama.

Jalur pendakian Gunung Ngawi ada tiga :

  • Via Keraton
  • Via Batu Licin
  • Via Gunung Buthak

Jalur yang paling jarang dilalui adalah jalur Batu Licin dan Gunung Buthak, dikarenakan jalur Keraton terdapat banyak tempat keramat.

  • Daya Tarik #


Hawa sejuk dan udara bersih yang melingkupi alam sekitar Gunung Kawi semakin terasa dengan banyaknya pohon-pohonbesar nan rindang hingga menambah asrinya tempat bersejarah nan unik ini dan layak dikunjungi.

Gunung Kawi adalah salah satu gunung berapi yang berada di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Ketika mendengar ungkapan Gunung Kawi maka yang terlintas di benak Anda pasti adalah mitos pesugihan di gunung tersebut.

Entah kepercayaan tersebut benar adanya atau tidak hal itu tergantung Anda sendiri bagaimana menyikapinya. (4)

Namun masyarakat bahkan hingga hampir diseluruh lapisan tanah air mempercayain bahwa gunung ini bisa memberikan berkah tersendiri bagi banyak usaha.

Ketika Anda datang ke gunung ini untuk berwisata, maka Anda akan merasakan suasana magis yang sangat kental. Ini dikarenakan ada wisata pesarean di Gunung Kawi Jawa Timur.

Di sini juga ada ada sejumlah pentilasan atau tempat untuk berdoa dan memohon berkat atas kesuksesan jodoh, usaha dan hal-hal lainnya.

Selain itu, ada pula tempat pemujaan untuk dikunjungi di kawasan ini yaitu pohon beringin berakar lia yang sudah tua dan makam Raden Ayu Tunggal Wati dan Eyang Jayadi yang merupakan keturunan raja Keddiri 1221 M.

Pesarean Gunung Kawi, tempat kramat sekaligus tempat wisata.
Pesarean Gunung Kawi, tempat kramat sekaligus tempat wisata. (ngalam.co)

Gunung Kawi ini juga dikenal sebagai sebuah kota di daerah pegunungan, Anda akan menyaksikan pemandangan dengan ragam arsitektur Tiongkok yang sangat khas dalam sepanjang perjalanannya.

Ada pula Klenteng atau Kil tempat ibadah para pengikut Kong Hu Cu.

Namun masyarakat lokal lebih cenderung datang ke gunung yang terletak di kabupaten Malang ini dalam rangka wisata pesarean.

Wisata pesarean di Gunung Kawi Malang ini terletak dilereng gunung yang ketinggiannya berada pada 800 mdpl.

Pesarean ini tidaklah nampak angker layaknya makam pada umumnya.

Daerah sekitar pemakaman bahkan dikelilingi oleh rumah penduduk yang tak takut akan misterinya.

Suasana ini layaknya sebuah kota kecil diatas gunung, fasilitas pun memadai sehingga segala kebutuhan masyarakat dan pengunjung tercukupi mulai dari akomodasi hingga makanan.

Wisata pendukung lain yang melengkapi wisata pesarean di gunung Kawi, bisa Anda dapatkan dengan mengunjungi pemandian sumber maggis dan sumber urip.

Pastikan Anda segera membuat planning kesana.

Daya pikat luar biasa dalam wisata religi gunung Kawi didukung dengan wisata lain yang membat pengunjung semakin nyaman menikmatinya.

Bagi Anda yang ingin berlibur ke wisata Gunung Kawi Malang tidak perlu khawatir dan repot membawa bekal dari rumah karena di kawasan wisata ini terdapat banyak pedagang yang menjual beragam panganan.

Mulai dari yang hanya sekedar jajanan cemilan ringan, makanan berat hingga beragam pilihan minumanpun tersedia disini.

Soal harga, Anda tidak perlu khawatir karena harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau.

Sedangkan untuk Anda yang ingin membawa buah tangan saat kembali dari berlibur, di Wisata Gunung Kawi ini juga tersedia beragam kios yang menjajakan beragam pilihan oleh-oleh.

Mulai dari beragam jenis souvenir, makanan ringan, tanaman hias, hingga yang menjadi ciri khas oleh oleh adalah ubi ubi dijajakan disini.

Biaya Tiket Masuk Gunung Kawi: Rp. 3.000,-

Biaya Sewa Kamar di Pengianapan : mulai dari Rp. 50.000,-

Gunung Kawi dapat ditempuh dari Kota Malang selama hampir 2 jam perjalanan, melewati Kota Kepanjen Kabupaten Malang.

 Dari sini, banyak petunjuk jalan menuju arah Gunung Kawi dan dari kejauhan sudah kelihatan puncak gunung. Semakin mendekati arah gunung, jalan semakin naik.

Beberapa kali tanjakan dan tikungan tajam.

Sesampainya disana, ada tulisan “Lokasi Wisata Ritual Pesarehan Gunung Kawi”. Untuk mencapai lokasi tujuan, Anda harus jalan kaki kira-kira 150-200 meter.

Mengunjungi Pesarehan Gunung Kawi menggunakan angkutan umum bisa menjadi solusi murah. Anda bisa mencapai terminal Arjosari di kota Malang dan mencari bus jurusan Malang - Blitar dengan tarif Rp. 5.000,- selanjutnya turun di Talang Agung atau Kepanjen, silahkan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkutan desa berwarna biru laut ke Gunung Kawi dengan update tarif yang ditetapkan Dishub Kab. Malang sebesar Rp. 10.000,-

(Tribunnewswiki.com/Haris)



Nama Gunung Kawi
Jenis Stratovolcano
Koordinat 7.92°S 112.45°E?
Tinggi 2551 mdpl
Lokasi Kabupaten Malang, Jawa Timur
Jalur pendakian Via Keraton
Via Batu Licin
Via Gunung Buthak


Sumber :


1. volcano.si.edu
2. nyero.id
3. histori.id
4. dolandolen.com


Penulis: Haris Chaebar
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Wan An (2012)

    Wan An adalah sebuah film pendek karya sutradara
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved