Jawab Anies Baswedan, Ridwan Kamil Beberkan Progres Pembangunan Waduk Ciawi dan Bendungan Sukamahi

Anies Baswedan mengatakan, Jakarta seringkali menerima volume air dalam jumlah besar dari hulu.


zoom-inlihat foto
ridwan-kamil-anies-baswedan.jpg
Kolase Tribun Jabar
Ridwan Kamil dan Anies Baswedan


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait Waduk Ciawi dan  Bendungan Sukamahi, mendapatkan jawaban dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil memberikan gambaran progres pembangunan waduk tersebut.

Dilansir oleh TribunBogor.com, Anies Baswedan berharap pembangunan Waduk Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), bisa rampung tepat waktu.

Menurut dia, dua waduk itu bisa mengurangi banjir Jakarta.

"Kami sangat berharap, dua waduk yang sedang dikerjakan itu selesai tepat waktu," ujar Anies di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (2/1/2020).

Anies berujar, Jakarta seringkali menerima volume air dalam jumlah besar dari hulu.

Waduk Ciawi dan Sukamahi nantinya bisa menampung air yang harusnya masuk ke Jakarta.

Dengan demikian, debit air yang masuk ke Jakarta pun akan berkurang.

"Dengan waduk yang selesai tepat waktu sesuai rencana, maka itu akan bisa mengendalikan lebih dari 30 persen air yang datang ke kawasan pesisir, kawasan muara. Kami di Jakarta di kawasan muara," kata dia.

Baca: Mochammad Ridwan Kamil

Baca: Anies Baswedan

Menurut Anies, banjir di Jakarta harus diselesaikan secara komprehensif.

Caranya, yakni dengan membangun kolam-kolam retensi, termasuk waduk, di hulu untuk mengendalikan air yang masuk ke Jakarta.

Karena itu, Anies berharap pemerintah pusat lebih banyak membangun waduk serupa untuk mengendalikan banjir Jakarta.

"Dengan adanya pengendalian seperti bangunan dua waduk itu, bila lebih banyak lagi, Insya Allah akan lebih baik dalam pengendalian air," ucap Anies.

Sementara itu, langkah yang dilakukan Pemprov DKI dalam menangani banjir adalah fokus pada keselamatan warga.

Pemprov DKI juga berupaya membantu warga yang menjadi korban banjir.

"Bagi kami di Jakarta, fokus kami adalah memastikan keselamatan warga, memastikan bahwa pelayanan terjamin. Dan bagi semua warga yang terdampak, kami akan bantu semaksimal mungkin," tutur Anies.

Menjawab pernyataan itu, Ridwan Kamil pun memposting foto pembangunan kedua waduk tersebut di akun Instagramnya, Jumat (3/1/2019).

Tampak Ridwan Kamil memposting dua foto yang memperlihatkan progres pembangunan Waduk Ciawi dan Sukamahi.

Waduk Ciawi dan Sukamahi
Waduk Ciawi dan Sukamahi (instagram.com/ridwankamil)

Menurut pria yang akrab disapa Kang Emil itu, pembangunan kedua waduk itu sudah hampir mencapai 50 persen.

Ia mengatakan kalau kedua waduk itu nantinya akan bisa mengurangi potensi banjir di Jakarta.

Kemudian Emil juga meminta doa agar pembangunan dua waduk itu bisa berjalan lancar.

"PROGRES BENDUNGAN CIAWI DAN SUKAMAHI sudah 45%.

Salah satu solusi engineering penanganan banjir Jabodebek yaitu dg membangun 2 Bendungan kerjasama Kementrian PUPR & Pemprov Jabar.

Jika selesai Insya Allah akan mengurangi potensi banjir di Jabodebek.

Doakan selesai secepatnya," tulis Ridwan Kamil.

Anies Baswedan Minta Kendalikan Air dari Sisi Hulu

Pernyataan ini dilontarkan Anies ketika menyanggah argumen dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono soal penanganan Sungai Ciliwung.

Ade Yasin sempat bingung ketika ditanya soal pendapat Anies agar bisa mengendalikan air dari sisi hulu.

"Mengendalikan air di kabupaten Bogor, Bagaimana maksudnya, saya bukan Avatar," kata Ade Yasin saat ditemui di Kecamatan Nanggung, Kamis (2/1/2020).

Ade Yasin menekankan lebih mudah untuk mengendalikan orang dibanding air.

"Saya tekankan mengendalikan orang lebih mudah dibandingkan air," ujar Ade.

Ade juga menegaskan, untuk mengontrol laju air bukan hanya dari Pemkab Bogor saja tetapi seluruh steakholder.

Bupati Bogor, Ade Yasin saat meninjau lokasi banjir di Villa Nusa Indah, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Kamis (2/1/2020)
Bupati Bogor, Ade Yasin saat meninjau lokasi banjir di Villa Nusa Indah, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Kamis (2/1/2020) (TribunnewsBogor.com/Yudistira Wanne)

"Tidak hanya pemerintah daerah saja. Intinya jangan saling lempar tanggung jawab. Tetapi semua harus koordinasi," kata Ade.

Menurut Ade Yasin sebaiknya semua pihak bekerjasama untuk menangani persoalan ini.

"Kita seperti apa baiknya dalam menangani bencana. Karena dari hulu, ketika hujan turun susah juga melarang hujan turun," katanya.

Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan bahwa pihaknya sudah berupaya menertibkan bangunan liar di kawasan Puncak Bogor termasuk di kawasan perhutani.

Namun untuk Sungai Ciliwung, kata dia, pemeliharaannya memang bukan ditangani Pemkab Bogor.

"Kalau air itu kan dihulu, ya kita kan punya hulu, jadi saya pikir upaya yang kita lakukan nobat nongol babat merobohkan vila-vila tanpa izin atau juga yang berdiri di atas lahan Perhutani sudah kita upayakan juga.

Baca: Banjir Jakarta, Anies Baswedan : Anak-anak Senang Tuh, Mereka Berenang

Baca: Banjir Jabodetabek, Satu Keluarga Tewas Kena Asap Genset, 2 Kampung di Bogor Ditinggal Warga

Dan juga sungai itu juga bukan kewenangan kita masalahnya tapi kita berusaha meminimalisir sampahnya begitu," kata Ade Yasin kepada wartawan di Nanggung, Bogor, Kamis (2/1/2020) sore.

Ade Yasin mengatakan bahwa dalam hal ini tidak perlu saling menyalahkan.

Dalam kondisi bencana seperti ini, kata Ade Yasin harus saling legowo.

"Di sini tidak perlu saling menyalahkan ya, karena kalau saya harus membela diri ya saya juga bisa, karena kita adanya di atas (Puncak Bogor). Tapi kan gak bisa begitu juga dalam kondisi seperti ini kita harus saling legowo, tidak harus saling menyalahkan. Sama dengan Bekasi, kan aliran Cikeas dan Cileungsi ke Bekasi, tetapi Wali Kota Bekasi tidak menyalahkan, kami malah kita kontak-kontakan untuk saling membantu," kata Ade Yasin.

Sebelumnya diwartakan Kompas.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, banjir tetap terjadi di daerah yang sudah dilakukan normalisasi Kali Ciliwung.

Contohnya, yakni di Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.

Anies meninjau banjir di Kampung Pulo pada Kamis (2/1/2020) sore ini.

Baca: Petugas Kebersihan Temukan 51 Kilogram Ganja Kering Siap Edar di Depok Pascabanjir, 2 Pelaku Dibekuk

Baca: Aksi Petugas Pemadam Kebakaran Selamatkan Bayi 7 Jam Terjebak Banjir, Menangis Tak Kuasa Tahan Haru

"Yang terkena banjir itu di berbagai wilayah. Jadi ini bukan sekadar soal yang belum kena normalisasi saja, nyatanya yang sudah ada normalisasi juga terkena banjir," ujar Anies di Kampung Pulo.

Anies berujar, banjir Jakarta harus diselesaikan secara lebih komprehensif.

Caranya, dengan mengendalikan air di daerah hulu, yakni membangun kolam- kolam retensi.

"Pengendalian air di kawasan hulu dengan membangun dam, waduk, embung, sehingga ada kolam-kolam retensi untuk mengontrol, mengendalikan, volume air yang bergerak ke arah hilir," kata Anies.

"Dengan cara seperti itu, Insya Allah bisa, tapi itu semua kan kewenangannya di pusat ya. Jadi kita lihat nanti pemerintah pusat," lanjut dia.

Sementara itu, Anies berujar, Pemprov DKI saat ini sedang fokus menyelamatkan warga yang menjadi korban banjir.

Pemprov DKI juga akan membantu warga yang terdampak banjir.

"Bagi kami di Jakarta, fokus kami adalah memastikan keselamatan warga, memastikan bahwa pelayanan terjamin. Dan bagi semua warga yang terdampak, kami akan bantu semaksimal mungkin," ucap Anies.

(TribunnewsWiki.com/Niken Aninsi)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved