Sejarah Tenun Ikat NTT
Sebagaimana dilansir PosKupangWiki.com dari Wikipedia Indonesia, masyarakat NTT diperkirakan telah ada sejak 3500 tahun yang lalu.
Banyak ahli memperkirakan bahwa nenek moyang masyarakat NTT berasal dari ras yang beragam antara lain Astromelanesoid dan Mongoloid.
Terdapat juga beberapa penemuan fosil yang menunjukan bahwa masyarakat NTT yang berasal dari ras Negroid dan Eropoid.
Kerajaan pertama di NTT diperkirakan berkembang pada abad 3 M.
Sejak lahirnya kerajaan tersebut diperkirakan masyarakat telah mengenal adanya seni budaya yang tinggi dan diapresiasi dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Satu di antaranya adalah kemampuan menenun.
Menenun merupakan kemampuan yang diajarkan secara turun menurun oleh orangtua kepada anaknya, terutama wanita, meski demikian ada juga pria yang bisa menenun.
Tradisi ini dilakukan agar pelestarian tenun ikat tetap dilanjutkan.
Tiap suku mempunyai keunikan masing-masing dalam hal corak dan motif.
Motif atau pola yang ada merupakan manifestasi dari kehidupan sehari-hari masyarakat dan memiliki ikatan emosional yang cukup erat dengan masyarakat di tiap suku.
Selain itu dengan bisa menenun menjadi indikator seorang wanita untuk siap dan pantas dinikahi, untuk pria yang menjadi indikator ialah mempunyai ladang dan bisa bercocok tanam. Namun tak jarang ada jga pria yang bisa menenun.
Fungsi Tenun Ikat NTT
Kain adat mempunyai banyak fungsi penggunaan di masyarakat, meski tiap daerah ada penggunaan khusus di tiap suku, namun secara umum berikut adalah fungsi dari tenun ikat:
- Sebagai busana untuk penggunaan sehari-hari dan menutupi badan.
- Sebagai busana dalam tari adat dan upacara adat.
- Sebagai mahar dalam perkawinan dalam bahasa daerah disebut sebagai “belis” nikah.
- Sebagai pemberian dalam acara kematian dan sebagai wujud penghargaan.
- Sebagai penunjuk status sosial.
- Sebagai alat untuk membayar hukuman jika terjadi ketidakseimbangan.
- Sebagai alat barter/transaksi.
- Sebagai bentuk cerita mengenai mitos dan cerita-cerita yang tergambar di motif-motif nya.
- Sebagai bentuk penghargaan bagi tamu yang datang berkunjung.
Jenis-Jenis Tenun Ikat NTT
Jenis-jenis Tenun Ikat NTT terdiri dari beberapa macam yang dapat dilihat dari cara membuat, kegunaan dan persebaran. Berikut adalah penjelasannya:
Berdasarkan Cara Membuat:
Tenun Ikat: Motif diciptakan dari pengikatan benang. Di daerah lain yang diikat adalah benang pakan maka pada Tenun Ikat NTT dibuat dengan cara benang yang diikatkan.
Tenun Buna: Berasal dari Timor Tengah Utara, yaitu menenun dengan cara menggunakan benang yang sudah dicelupkan terlebih dahulu ke pewarna.
Tenun Lotis, Sotis atau Songket: Proses pembuatan nya mirip dengan proses pembuatan Tenun Buna.
Berdasarkan Kegunaan:
1. Selendang
2. Sarung