TRIBUNNEWSWIKI.COM - Beberapa waktu yang lalu viral retakan yang terjadi di sebuah permukaan laut.
Gambar itu dibagikan oleh akun Facebook Muhammad Alexander Zen, pada 20 Desember 2019.
Selain itu, akun tersebut juga memberikan uraian panjang megenai dua foto keretakan permukaan laut itu.
Meski demikian, ia tidak menyebutkan lokasi pengambilan gambar.
Akun Muhammad Alexander Zen menyebutkan ada potensi gempa di Pulau Jawa, seperti yang dijelaskan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Berikut ini adalah sebagian uraian yang ditulis oleh akun tersebut.
"Nestapa Lombok blm Berakhir laut mulai Retak2 Sudah.. Buat yg lg d pulau Jawa atau ada keluarga d pulau Jawa.. PERBANYAK DO'A...TETAP WASPADA... Lempeng Jawa Terus Bergerak, LIPI Ingatkan Potensi Gempa Sahabat LIPI, LIPI mewaspadai akan terjadinya gempa dengan kekuatan skala besar khususnya di Pulau Jawa beberapa waktu ke depan.
Hal ini akibat meningkatnya aktifitas seismik dengan seringnya terjadi subduksi atau pergerakan lempeng selatan mulai dari Selat Sunda hingga timur Pulau Jawa."
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: 26 Desember 2004, Gempa dan Tsunami Aceh yang Menewaskan Ratusan Ribu Jiwa
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: 22 Desember 856 - Gempa Bumi Damghan, Tewaskan 200 Ribu Orang
Hingga berita ini ditulis, unggahan tersebut sudah disukai 7,2 ribu orang, 3,6 komentar, dan 23 ribu kali dibagikan.
Akan tetapi, Badan Meteorolgi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membantah adanya isu potensi gempa yang akan terjadi di Pulau Jawa sebagaimana diunggah oleh akun Facebook Muhammad Alexander Zen.
Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono dengan tegas menyebutnya sebagai hoaks.
"Foto lautan retak yang berpotensi gempa besar di Jawa adalah tidak benar. BMKG menegaskan isu mengenai gempa Lombok yang akan memicu aktifnya gempa megathrust Selatan Jawa-Selat Sunda adalah kabar bohong atau hoaks," kata Daryono saat dihubungi Kompas.com, Rabu (25/12/2019).
Baca: Video Viral Kucing Pukul Ular Kobra yang Nyaris Masuk Rumah, Bukti Omongan Panji Petualang Benar
Baca: Kecelakaan Bus Sriwijaya, 31 Orang Tewas, Investigasi KNKT, Sempat Ada Usulan Pembangunan di TKP
Menurutnya, gempa besar yang mengguncang Lombok tahun lalu tidak memiliki hubungan langsung dengan zona megathrust di Samudera Hindia, sehingga tidak dapat disebut mendatangkan potensi gempa bagi Pulau Jawa.
"Sumber gempa di Lombok tahun 2018 lalu adalah Sesar Naik Flores yang tidak memiliki hubungan langsung dengan zona megathrust di Samudra Hindia. Kedua sumber gempa tersebut berbeda dan dipisahkan dengan jarak yang sangat jauh," jelasnya.
Satu hal paling penting yang harus dipahami masyarakat luas agar tidak terus menerus termakan informasi hoaks mengenai isu gempa adalah mengetahui fakta bahwa belum ada alat yang dapat memprediksi gempa.
Jadi, jika ada yang menyampaikan prediksinya tentang gempa dapat dipastikan sebagi hoaks.
Hal ini sudah berulangkali disampaikan oleh BMKG.
"Sampai saat ini belum ada negara dengan teknologi apapun yang mampu memprediksi kapan, dimana dan berapa kekuatan gempa bumi yang akan terjadi secara tepat hari dan tanggalnya," ucap Daryono.
"Maka jangan pernah percaya ramalan dan prediksi gempa bumi. Mohon masyarakat agar mengabaikan berita hoaks tersebut dan tak ikut menyebarkannya," lanjutnya.
Tak hanya itu, Facebook sudah memberi peringatan di postingan tersebut.
Ketika unggahan itu dibuka, ada keterangan 'Informasi Sebagian Palsu' yang disematkan oleh Facebook.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Nur/Kompas.com/Luthfia Ayu Azanella)