Pelangi

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pelangi merupakan peristiwa alam yang lumrah terjadi.

Fenomena yang juga dikenal dengan nama bianglala ini berupa cahaya di langit yang terdiri atas berbagai warna.

Pelangi muncul ketika hujan, membentuk cahaya melengkung menyerupai sebuah busur.

Pelangi tidak dapat terlihat sebagai lingkaran penuh karena terhalang oleh bumi.

Semakin rendah matahari, semakin banyak lingkaran pelangi yang bisa terlihat.

Secara umum, Pelangi merupakan hasil dari pembiasan sinar matahari dalam tetesan air yang jatuh ditambah dengan pantulan cahaya. (1)

Baca: Aurora

Pelangi hanya terjadi ketika matahari terbit bersamaan dengan hujan.

Ketika ada pelangi, matahari selalu berada di arah lawan.

Sementara itu, hujan berada di arah pelangi.

Jika sinar matahari tidak menuju ke arah hujan, maka tidak akan terjadi pelangi.

Pelangi juga tidak akan terjadi ketika matahari berada terlalu tinggi.

Hal tersebut menyebabkan pelangi berada di bawah cakrawala dan tidak dapat terlihat.

Dalam fenomena ini, dikenal juga pelangi primer dan pelangi sekunder.

Pelangi primer merupakan pelangi yang paling sering terlihat.

Ia dibentuk oleh sinar cahaya yang mengalami refleksi tunggal dalam setets air.

Warna yang terbentuk dihasilkan dari dua difraksi, yaitu ketika sinar masuk dan keluar.

Sinar yang berada di dekat titik pusat akan menuimpang sekitar 180 derajat.

Sinar yang lebih jauh dari pusat mencapai sekira 137,5 derajat untuk mendapatkan cahaya merah.

Bagian tengah pada pelangi berhadapan langsung dengan matahari yaitu sekira sudut defleksi 180 derajat.

Pelangi primer akan terbentuk sekira 38,72 derajat dan 42,86 derajat dari titik antisolar.

Sementara itu, Secondary Bow, cahaya bisa tercermin lebih dari sekali.

Sinar keluar dari pusatnya pada sudut 50 derajat untuk warna merah.

Efek ini menghasilkan pelangi sekunder yang warnanya terbalik dari pelangi primer.

Pelangi sekunder memiliki 43 persen total kecerahan pelangi utama.

Area antara pelangi primer dan sekunder disebut sebagai Alexander's dark Band.

Area ini tampak gelap karena tidak ada sumber cahaya yang tersebar di sudutnya. (2)

Baca: Satelit Jupiter - Io

Muncul tiga pelangi di Robbinston, Maine, AS, pada 28 November 2018.

Sedangkan di Orkney, Skotlandia muncul dua hari sebelumnya, tepatnya pada 26 November 2018.

Menurut Optical Society, yang merupakan badan ilmiah internasional, fenomena tiga pelangi baru muncul lima kali dalam 250 tahun terakhir.

Fenomena itu dapat terjadi ketika matahari muncul rendah di cakrawala dan banyak air di dekatnya.

Sinar matahari akan memantulkan melalui tetesan hujan, kemudian keluar dari permukaan air di sudut yang berbeda dari sinar awal.

Oleh karena itu, tiga pelangi akan muncul pada sudut yang berbeda dari dua pelangi pertama, atau menyeberanginya.

Tahun 2017 lalu juga muncul fenomena serupa di Inggris. (3)

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Nur)