TRIBUNNEWSWIKI.COM - Gerhana Matahari Cincin akan menghiasi langit Indonesia pada Kamis (26/12/2019) besok.
Gerhana matahari cincin terjadi ketika bulan berada segaris dengan bumi dan matahari.
Bulan juga sedang berada pada titik terjauh dari bumi.
Hal inilah yang menyebabkan piringan bulan akan terlihat lebih kecil dari pada matahari.
Dengan demikian, bulan tidak menutupi matahari sepenuhnya.
Dilansir oleh Tribunnews.com, umumnya gerhana matahari cincin terjadi tiap satu atau dua tahun sekali.
Terakhir, gerhana matahari cincin terjadi pada 26 Februari 2017.
Sementara Gerhana Matahari Cincin akan terjadi dalam 6 tahun ke depan.
Sementara itu, hanya gerhana pada 2019 yang dapat diamati dari wilayah Indonesia.
Baca: Kisah Pensiunan TNI yang Dibuang ke Sumur ternyata Bohong dan Rekayasa
Baca: Berhasil Mendapatkan Rekor MURI, Kopi Janji Jiwa Janji Akan Menawarkan Inovasi Baru Tahun Depan
Wilayah yang Dapat Menyaksikan Gerhana Matahari Cincin
Dikutip dari situs gerhanamatahari.id milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Kabupaten Siak, Riau menjadi lokasi yang paling ideal untuk menyaksikan Gerhana Matahari Cincin.
Gerhana Matahari Cincin dipredikasi akan dimulai pukul 12.15 WIB, memasuki fase puncak pada pukul 12.17 WIB, dan berakhir pada pukul 12.19 WIB.
Selain Kabupaten Siak, masyarakat Indonesia juga bisa mengamati momen Gerhana Matahari Cincin di wilayah tertentu.
Misalnya di Padang Sidempuan, Sibolga, Kepulauan Riau, dan sebagian dari Kalimantan Barat bagian utara, yaitu Kabupaten Singkawang.
Artinya, Gerhana Matahari Cincin hanya bisa disaksikan di beberapa wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Sementara wilayah lain di Indonesia hanya akan menikmati Gerhana Matahari Sebagian sekitar tengah hari, tergantung lokasi pengamatan.
Misalnya di daerah Sumatera Selatan mencapai 80 persen, sedangkan di Pulau Jawa mencapai 70-80 persen.
Sementara itu, wilayah lain di Indonesia dapat melihat gerhana sebagian dengan porsi tertutupnya Matahari hingga paling sedikit 20 persen di wilayah selatan Papua.
Untuk wilayah Bandung, bulan menutupi 70 persen permukaan matahari.
Di Jakarta, Gerhana Matahari Sebagian mencapai sekitar 72 persen.
Semakin mendekati jalur pusat gerhana, porsi tertutupnya matahari semakin besar.
Baca: Tradisi Perayaan Natal Unik di Dunia: Filipina Punya Ibukota Natal, Orang Jepang Pergi ke KFC
Baca: Sinopsis Film Spies in Disguise, Kolaborasi Will Smith dan Tom Holland untuk Selamatkan Dunia
Berikut daftar wilayah yang akan dilewati jalur Gerhana Matahari Cincin pada 25 Desember mendatang, dikutip dari LAPAN:
1. Sumatera Utara
- Sibolga
- Padang Sidempuan
2. Riau
- Siak
- Duri
- Pulau Pedang
- Pulau Bengkalis
- Pulau Tebing Tinggi
- Pulau Rangsang
3. Kepulauan Riau
- Batam
- Tanjung Pinang
4. Kalimantan Barat
- Singkawang
5. Kalimantan Utara
- Makulit
- Tanjung Selor
6. Kalimantan Timur
- Berau
Baca: Inilah 5 Adat Pernikahan Termahal di Indonesia, Ada yang Biayanya Fantastis hingga Capai Rp 150 juta
Baca: Ternyata, Nonton Film di IndoXXI Tidak Sepenuhnya Gratis, Begini Penjelasannya
Imbauan Kemenag
Kementerian Agama Republik Indonesia mengimbau umat Islam di Indonesia untuk melakukan salat gerhana matahari.
Imbauan salat gerhana matahari ini dikeluarkan menyusul akan terjadinya fenomena gerhana matahari cincin yang dapat disaksikan di Indonesia.
Saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (23/12/2019), Kepala Seksi Humas Kementerian Agama, Khoiron D membenarkan adanya imbauan shalat gerhana matahari tersebut.
Imbauan ini juga tertuang dalam siaran pers yang disampaikan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.
“Seluruh kawasan Indonesia dapat mengamati gerhana matahari ini,” demikian Plh Dirjen Bimas Islam Kemenag Tarmizi sebagaimana tertulis dalam keterangan yang diterima Kompas.com (23/12/2019).
“Kementerian Agama mengimbau umat Islam di seluruh Indonesia untuk melaksanakan salat sunnah gerhana matahari atau yang disebut Salat Kusuf,” lanjut dia.
Menurut Tarmizi, pelaksanaan shalat gerhana menyesuaikan dengan waktu gerhana matahari di wilayah masing-masing.
Awal gerhana diperkirakan terjadi pada pukul 10.34 WIB, puncak gerhana pada pukul 12.17 WIB, dan akhir gerhana pada pukul 14.00 WIB.
Baca: Praktik Kawin Kontrak di Puncak Terungkap, Pelanggan dari Timur Tengah, Ijab 5 Menit, Ini Tarifnya
Baca: Sleep Box yang Wajib Diketahui Backpacker untuk Liburan Tahun Baru di Yogyakarta dan Semarang
Salat Gerhana Matahari/Salat Kusuf
Kementerian Agama juga menjelaskan tata cara shalat gerhana matahari.
Salat Kusuf atau Salat Gerhana Matahari dilakukan dengan dua rakaat dengan rangkaian sebagai berikut:
1. Berniat di dalam hati
2. Takbiratul ihram seperti salat biasa
3. Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al-Fatihah dan membaca surat yang panjang dengan di-jahr-kan (diperdengarkan) suaranya
4. Ruku'
5. Bangkit dari ruku’ (i’tidal)
6. Setelah I’tidal tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat yang panjang (berdiri yang kedua lebih singkat dari pertama)
7. Ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya
8. Bangkit dari ruku’ (i’tidal)
9. Sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali
10. Bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama (bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya)
11. Tasyahud
12. Salam.
Khutbah setelah shalat kepada para jemaah diingatkan berisi tentang anjuran untuk berdzikir, berdoa, istighfar, sedekah, dan hal baik lainnya.
“Umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak zikir, istighfar, sedekah, dan melalukan amal kebajikan lainnya,” kata dia.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin/Tribunnews.com/Kompas)