Ermin sempat berpikir bahwa dirinya 'kemungkinan' bagian dari anak-anak yang hilang di daerah Halabja yang dibawa ke daerah Sulaymaniyah.
Namun pencarian Emin tak kunjung menemukan hasil
Secercah Cahaya dalam Acara Televisi Lokal
Waktu berlalu, Emin masih mencari ibu kandungnya yang hilang,
Dalam sebuah kesempatan, ia diundang menjadi tamu di sebuah acara televisi lokal.
Segala hal kemudian berubah saat Emin menceritakan kisahnya kepada Lokman Abdulkadir, Kepala Asosiasi Korban Serangan Kimia di Halabja / Association of Victims of Chemical Attacks in Halabja.
Emin / Salih bercerita kepada Lokman bahwa ia kehilangan ibu kandungnya.
Pertemuan Ibu dan Anak
Tak pernah disangka bahwa tayangan televisi lokal tersebut ternyata ditonton oleh Rashid, sang ibu kandungnya.
Saat menonton di layar kaca, Rashid dengan cepat mengenali wajah anaknya.
"Aku ingin bertemu dengannya walau sebentar saja. Saat kami berdua pertama kali bertemu -usai pisah 30 tahun- kami berpelukan dan menangis" kata Rashid kepada Anadolu Agency, (21/12/2019).
"Saat Khalil (Salih) muncul di tv, aku mengenalinya dan bilang, 'Ini anakku'. Aku langsung panggil Lokman Abdulkadir dan minta ia mengantarkanku. Lalu aku bilang aku tak punya bukti, tapi aku yakin dia anakku, aku hanya tahu saja bahwa ia adalah anakku" katanya.
Tes DNA
Usai bertemu, ibu dan anak ini berpelukan sembari menangis.
Pengadilan lokal Halabja kemudian meminta agar dilakukan tes DNA untuk memastikan kedua orang ini merupakan ibu dan anak kandungnya.
Tes DNA pun dilakukan di Teheran, Iran, yang hasilnya diserahkan kembali ke Pengadilan Halabja.
Dalam tes DNA ini membuktikan keduanya adalah memiliki DNA yang sama.
Namun demikian, pengadilan lokal Halabja menolak hasil tes DNA tersebut lantaran di lakukan di Iran.
Pengadilan meminta agar Tes DNA dilakukan di Inggris.
Tak Menyerah