Film besutan sutradara Pengabdi Setan itu masuk dalam kategori Midnight Madness di TIFF.
Gundala juga bersaing dengan film hollywood lainnya, termasuk Joker (Todd Phillips), Knives Out (Rian Johnson) dan Radioactive (Marjane Satrapi).
Film Gundala merupakan adaptasi komik karakter fiksi Gundala yang diciptakan oleh Harya Suraminata alias Hasmi dan terbit pertama kali pada tahun 1969.
Komik karangan Hasmi ini telah terbit sebanyak 23 judul.
Gundala menjadi tokoh superhero asli Indonesia pertama yang kemudian diikuti superhero lainnya yang tergabung dalam Jagat Sinema BumiLangit.
Sebelum ini, Gundala juga pernah diangkat ke layar lebar oleh sutradara Lilik Sudjio dengan judul Gundala Putra Petir dan rilis pada 1981.
Dalam versi tersebut, tokoh utama Sancaka diperankan oleh Teddy Purba.
Joko mengungkapkan bahwa film arahannya tersebut minim penggunaan efek Computer Generated Imagery (CGI) seperti layaknya film-film superhero mancanegara.
Pembuatan film ini juga dilakukan di 70 titik lokasi, termasuk Bogor, Tangerang, dan Jakarta Kota.
Setelah film Gundala, Jagat Sinema Bumilangit nantinya akan merilis film Sri Asih yang dibintangi oleh Pevita Pearce pada 2020.
Kemudian akan disusul oleh film Godam dan Tira, Si Buta dari Gua Hantu, Patriot Taruna, Mandala, Gundala Putra Petir, dan Patriot.
Karakter superhero lainnya di BumiLangit juga menghadirkan aktor dan aktris terkenal seperti Dian Sastrowardoyo (Dewi Api), Nicholas Saputra (Aquanus), Zara JKT48 (Virgo), Tatjana Saphira (Mustika), Hannah Al Rashid (Camar), Kelly Tandiono (Bidadari Mata Elang), Joe Taslim (Mandala), Vanesha Prescilla (Cempaka), dan masih banyak lagi.