Bertahun tanpa Kejelasan, Kasus Novel Baswedan Segera Diungkap: sudah Temukan Alat Bukti Signifikan

Setelah hampir 2 tahun tanpa kejelasan, kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan mulai temui titik terang.


zoom-inlihat foto
novel-baswedan-disiram-air-keras-begini-komentar-dokter.jpg
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
Setelah hampir 2 tahun tanpa kejelasan, kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan mulai temui titik terang. Kepolisisan telah mengantongi alat bukti dan petunjuk yang signifikan.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kasus penyerangan terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan belum menemukan titik terang.

Pada 11 April 2017 lalu, wajah Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal seusai shalat subuh di masjid dekat kediamannya.

Kasus tersebut sangat mencuri perhatian publik.

Pasalnya, Novel kala itu tengah menjadi Kepala Satuan Tugas yang menangani beberapa perkara besar yang sedang ditangani KPK.

Satu di antaranya adalah kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.

Baca: Dewi Tanjung Laporkan Penyerangan Novel Rekayasa, Begini Kecaman Tim Advokasi Novel Baswedan

Baca: Bukanlah Rekayasa, Begini Analisis Dokter Ungkap Fakta Sebenarnya Gangguan Mata Novel Baswedan

Penyidik KPK Novel Baswedan serta sejumlah aktivis antikorupsi dan wadah pegawai (WP) KPK memperingati 500 hari penyerangan air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan, di gedung KPK, Jakarta, Kamis (1/11/2018). Peringatan digelar untuk mendorong pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyelesaikan kasus-kasus penyerangan terhadap para aktivis. WP KPK juga mengaitkan kasus tersebut dengan tewasnya aktivis HAM, Munir Said Thalib pada 2004 lalu
Penyidik KPK Novel Baswedan serta sejumlah aktivis antikorupsi dan wadah pegawai (WP) KPK memperingati 500 hari penyerangan air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan, di gedung KPK, Jakarta, Kamis (1/11/2018). Peringatan digelar untuk mendorong pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyelesaikan kasus-kasus penyerangan terhadap para aktivis. WP KPK juga mengaitkan kasus tersebut dengan tewasnya aktivis HAM, Munir Said Thalib pada 2004 lalu (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Dianggap rekayasa

Tak berhenti disitu, kasus penyiraman air keras yang membuat Novel kehilangan sebelah penglihatannya tersebut sempat diterpa isu rekayasa.

Satu di antara yang paling mencolok adalah politisi PDIP, Dewi Tanjung yang melaporkan Novel karena dianggap telah merekayasa peristiwa penyiraman air keras.

Dewi Tanjung menyambangi Polda Metro Jaya untuk melaporkan kasus Novel yang dianggapnya rekayasa tersebut pada Rabu (06/11/2019).

Dikutip dari Kompas.com, Dewi Tanjung menganggap ada beberapa hal janggal dari kasus tersebut.

“Ada beberapa hal janggal dari semua hal yang dialami, dari rekaman CCTV, bentuk luka, perban, dan kepala yang diperban.”

“Tapi, tiba-tiba malah mata yang buta," kata Dewi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, saat melapor.

Namun laporan tersebut dikecam oleh Alghiffari Aqsa, satu dari Tim Advokasi Novel Baswedan.

"Laporan Politisi PDI-P, Dewi Tanjung yang menyebut penyerangan NB (Novel Baswedan) adalah rekayasa adalah laporan yang tidak jelas atau ngawur,”

“Ini tindakan yang sudah mengarah pada fitnah dan merupakan tindakan di luar nalar dan rasa kemanusiaan," kata Alghiffari dalam keterangan tertulis, Kamis (7/11/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.

Ditemukan petunjuk baru

Baca: Novel Baswedan

Baca: Molor dari Tenggat Waktu, Bagaimana Kelanjutan Kasus Novel Baswedan?

Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Muhammad Iqbal.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Muhammad Iqbal. (Kompas.com/Devina Halim)

Setelah 2,5 tahun lebih tak terungkap, kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan menemui titik terang.

Sebelumnya Presiden Jokowi memberi tenggat waktu sampai awal Desember 2019 kepada Kapolri Jendral (Pol) Idham Aziz untuk mengungkap kasus Novel.

Dikutip dari Kontan.co.id, pihak kepolisian melalui Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Senin (09/12/2019).

Maksud dan tujuan Kapolri menemui presiden disampaikan oleh Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi M. Iqbal.

Dikatakan oleh M. Iqbal, kunjungan Kapolri yang berlangsung selama 20 menit tersebut dilakukan guna melaporkan perkembangan penanganan penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.

Menurut Iqbal, nanti ke depan tim teknis akan terus bekerja maksimal untuk mengungkap kasus ini.

“Kita sudah mendapatkan petunjuk yang signifikan tentang upaya terungkapnya kasus ini, kami sangat optimis untuk segera menyelesaikan kasus ini,” kata M. Iqbal dikutip dari laman Setkab.

Kadiv Humas Mabes Polri itu memohon doa masyarakat agar tim teknis akan segera merampungkan kasus penyiraman terhadap penyidik KPK tersebut.

Iqbal juga mengatakan perkembangan kasus selanjutnya akan selalu disampaikan ke publik.

Termasuk motif dan tindakan penyerangan yang akan diungkap setelah kasus mulai terungkap dengan jelas.

Saat didesak wartawan mengenai kapan persisnya hasil pengusutan kasus penyerangan terhadap Novel diungkapkan, Iqbal masih enggan menjawab.

 “Insyaallah tidak akan sampai berbulan-bulan. Doakan, Insyaallah daalam waktu dekat,” tegas Iqbal.

73 Saksi, 114 toko kimia

Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (11/12/2018)
Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (11/12/2018) (DYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com)

Iqbal memastikan kasus penyiraman dengan air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan tidak akan mati suri.

Dikatakan oleh Iqbal penyelidikan saat ini sudah memeriksa sebanyak 73 orang saksi.

Baca: Harapan dan Tanggapan Novel Baswedan terkait Kasusnya Tak Kunjung Terungkap hingga Dituding Rekayasa

Baca: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Selain itu, terdapat 114 toko kimia dan 38 titik CCTV diperiksa secara laboratorium forensik kepolisian saintifik di Mabes Polri maupun di AEP ya di Australia.

“Ini adalah salah satu bukti bahwa kita sangat serius, sabar saja, tidak akan berapa lama lagi. Tim teknis akan segera mengungkap kasus ini, kita sudah menemukan alat bukti dan petunjuk yang sangat sangat signifikan,” jelas Iqbal.

Mengenai pesan yang disampaikan Presiden Jokowi kepada Kapolri, Iqbal menyatakan presiden berpesan agar segera selesaikan kasus ini.

 (TRIBUNNEWSWIKI/Magi, KOMPAS/Ardito Ramadhan, KONTAN/Yudho Winarto)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved