Dimakan Seniman lain, 'Pisang Dilakban di Dinding' Karya Seni Seharga Rp 1,6 Miliar Resmi Tiada

Karya seni 'Pisang Dilakban di Dinding' karya Maurizio Cattelan dimakan oleh seniman lain. Pihak museum menggantinya dengan pisang baru.


zoom-inlihat foto
pisang-dilakban-di-dinding-34.jpg
Kolase Foto Instagram: @cattelanbanana & @galerieperrotin
Karya seni 'pisang dilakban di dinding' resmi dimakan seniman lain


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seniman asal Amerika Serikat, David Datuna dilaporkan memakan 'pisang' yang digunakan dalam karya seni 'pisang dilakban di dinding" karya seniman asal Italia, Maurizio Cattelan.

Karya seni 'pisang dilakban di dinding" yang terjual hampir $120,000 atau setara Rp. 1,6 Miliar ini dimakan oleh seniman kelahiran Georgia yang tinggal di Amerika Serikat ini.

"Pisang dilakban di dinding" yang diberi nama "The Comedian" ini sebelumnya dipajang di pameran seni Art Basel di Miami, Amerika Serikat, satu dari pekan pameran seni terbesar di seluruh dunia.

Usai dimakan, pisang tersebut segera diganti dengan pisang lainnya.

Media setempat melaporkan tidak ada pengunjung maupun panitia yang bertindak mencegah aksi David Datuna, seperti dilaporkan Miami Herald, (7/12/2019).

David Datuna menerangkan tindakannya - memakan pisang - sebagai bagian dari pertunjukkan seninya.

Ia menambahkan bahwa aksinya sejalan dengan kehendak Maurizio Cattelan yang pernah menyatakan bahwa mereka dapat mengganti pisang sesuai kebutuhan.

Namun Maurizio belum mendeskripsikan "bagaimana cara mengganti pisang".

Kronologi David Datuna

Seniman asal New York, Amerika Serikat, David Datuna memakan pisang senilai Rp 1,6 Miliar tersebut pada (7/12/2019) pukul 13.45 waktu setempat.

Ia berjalan ke arah tempat karya seni "pisang dilakban di dinding" tersebut kemudian mencopot pisang yang dilakban, membuka, dan memakannya.

Sambil tersenyum, David memakan pisang tersebut dihadapan para pengunjung pecinta seni lainnya.

Tanggapan Direktur Museum

Lucien Terras, selaku Direktur Museum Art Basel - relasi Galeri Perrotin - menyebut bahwa aksi David Datuna tidak merusak karya seni.

Menurutnya, pisang seharusnya layak dikonsumsi dan hal tersebut tidaklah mengurangi nilai di dalam karya seni tersebut.

"Ia (David) tidak merusak karya seni. Nilainya justru pisang itu sendiri" ujar Terras.

Kendati sertifikat keaslian karya seni telah dibuat di mana para kolektor telah membelinya, Terras menyebut "pisang tidak dibuat agar tahan lama".

Pernyataan tersebut sejalan dengan arahan sang pembuat bahwa "pisang dapat diganti sesuai kebutuhan".

"Aksinya (David) bikin tegang dan mendapat perhatian di stan pameran, kami tidak disorot"

"Tapi responnya luar biasa, membuat banyak orang tersenyum" tambahnya.





Halaman
123
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved