TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang guru honorer asal Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur, menerima surat undangan pembagian Surat Keputusan (SK) pengangkatan PNS bodong.
Surat yang diterima guru di sebuah SMP negeri tersebut, beridentitas Sekretariat Pemda Cianjur dengan tandatangan plt Bupati Cianjur yang diduga discan dan dipalsukan.
Guru tersebut diketahui telah menyerahkan sejumlah uang dan diminta datang ke pendopo oleh seorang oknum yang kini masih belum diketahui keberadaannya.
Setelah dilakukan pengecekan ke nomor pengirim surat tersebut, nomornya sudah tak aktif.
Dalam surat disebut sang guru honorer bersangkutan menerima undangan untuk datang karena akan dibagikan SK oleh Sekda Cianjur, Aban Sobandi.
Sang guru pun datang jauh dari selatan ke pemda Cianjur.
Namun harapan suka cita yang dinanti malah kekecewaan yang ia dapat karena SK tersebut palsu.
Surat palsu tanda diterima sebagai PNS tersebut beredar cepat di kalangan grup media whatsapp Rabu (4/12/2019) pagi.
Baca: Jenis Smartphone Android dan iOS Berikut Tak Bisa lagi Gunakan WhatsApp Per Februari 2020, Apa Saja?
Baca: MAMA 2019, Stephanie Poetri dan Andmesh Sabet Piala Best New Asian Artist dan Best Asian Artist
Sekda Kabupaten Cianjur, Aban Sobandi, meminta warga untuk berhati-hati karena saat ini banyak oknum yang memanfaatkan situasi menjelang penerimaan CPNS.
"Saya mengimbau kepada warga untuk berhati-hati, kemarin ada korban yang datang dan mengaku sudah menyetor sejumlah uang, itu tak benar dan palsu, karena penerimaan dan SK itu dari pusat, kami juga belum mengadakan tes CPNS," kata Aban.
Aban mengatakan, warga hendaknya mencari informasi terlebih dahulu dan melakukan kroscek ke Pemda perihal CPNS agar tak tertipu.
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan, penipuan tersebut menimpa honorer. Alhasil ia mengimbah kepada honorer untuk berhati-hati.
"Ada oknum, saya yakin bukan dari kalangan PNS Cianjur. Saya mengimbau kepada honorer K2 yang telah mengikuti testing tak tergiur iming-iming SK dengan cara harus membayar," ujar Herman di Cipanas.
Herman mengatakan ini modus baru dan sang oknum mengetahui jika honorer K2 sedang menunggu SK pengangkatan.
"Hati hati jangan mudah tertipu dengan modus baru ini," katanya.
Menurutnya ia merasa kurang senang tandatangannya discan dan dicatut di surat tersebut. "Orang pemda ga mungkin seperti itu, saya tak senang itu kurang baik, terlihay jelas itu discan," katanya.
Baca: Fasilitasi Pemudik Natal dan Tahun Baru, Tol Layang Jakarta-Cikampek II akan Dibuka 15 Desember
Baca: 5 Cara untuk Menjadi Produktif Bahkan Ketika Berjuang dengan Depresi & Tidak Punya Motivasi
Herman juga sedikit mengomentarjli bentuk surat tersebut. Oknum itu jelas memalsukan karena kop surat setda tapi yang tandatangan plt bupati.
"Ini satu bentuk penipuan, saya imbau sekali lagu kepada semua warga untuk tak percaya dan melihat serta menunggh kepastian tentang CPNS dari pemerintah," katanya.
Menurut Herman, pemerintah saat ini sedang menunggu Perpres untuk SK honorer K2, sementara untuk CPNS maaih menunggu lanjutan teknis dari Kemenpan.
Setelah viral, beragam komentar pun disampaikan netizen, mereka ada yang menimpali dengan hal positif agar semua warga berhati-hati.