Potret Kelam Guru Honorer Indonesia 2019: Dianiaya Wali Murid, Ditikam Murid, hingga Digaji Rendah

Sepanjang tahun 2019, setidaknya terdapat sejumlah potret kelam guru honorer di Indonesia yang beredar di pemberitaan. Berikut di antaranya


zoom-inlihat foto
guru-honorer-ilustrasi-1.jpg
Pixabay.com
Sepanjang tahun 2019, beberapa potret kelam tentang guru honorer menjadi pemberitaan di media. (Gambar Ilustrasi)


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dalam kurun waktu setahun, tercatat sejumlah berita perihal guru honorer yang memilukan lantaran dianiaya wali murid hingga ditikam murid hanya untuk digaji rendah.

Sejarah kiranya mencatat sejumlah potret kelam ini dengan tinta hitam dunia pendidikan dan moralitas masyarakat.

Sikap hormat terhadap guru yang pada mulanya menjadi nilai keagungan, kini semakin sirna, bahkan sebaliknya.

Guru, terlepas dari statusnya baik honorer maupun pegawai negeri, memiliki jasa yang luar biasa terhadap pendidikan dan kebudayaan anak-anak penerus bangsa.

Sebab dari guru-lah, kita kiranya dapat mengenal kehidupan.

Sepanjang tahun 2019, beberapa berita menyedihkan perihal guru honorer sempat menjadi topik utama di beberapa media.

Tribunnewswiki.com mencatat setidaknya terdapat beberapa potret kelam guru honorer di Indonesia yang berlalu-lalang dalam pemberitaan dunia maya.

Berikut adalah beberapa kabar perihal guru honorer yang Tribunnewswiki.com dikutip dari Serambi News Aceh, Tribun Jogja, dan Kompas.com

1. Guru Honorer Ditampar Wali Murid

Dilaporkan oleh Serambi News, Rahmah (35) seorang guru honorer di Sekolah Dasar (SD) Negeri Jambi Baru, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, dikabarkan dianiaya oleh wali murid hingga mengalami luka memar dan shock berat.

Kabar menyedihkan ini menyelimuti dunia pendidikan di Kota Subulussalam tepat beberapa hari sebelum peringatan Hari Guru Nasional.

Informasi yang dihimpun Serambi News, penganiayaan terhadap Rahmah guru honorer tersebut terjadi Rabu (20/11/2019).

Namun, kejadian itu baru pada Sabtu (23/11/2019).

Kasus itu ramai diperbincangkan karena banyaknya warga mengecam aksi main hakim terhadap guru di Kota Sada Kata ini.

Apalagi peristiwa ini terjadi di tengah momen menjelang hari guru nasional.

Rahmah yang dikonfirmasi Serambinews.com, membenarkan kejadian penganiayaan terhadapnya yang dilakukan oleh wali murid.

Rahmah yang dihubungi masih dalam keadaan shock dan menceritakan kronologis hingga pristiwa pemukulan terhadapnya.

Rahmah mengaku hanya mengingat beberapa pemukulan yang dialaminya berupa penamparan hingga membuat memar dan kepalanya bengkak.

Selain itu, oknum wali murid berinisial SH alias MP itu juga mencubitnya hingga membiru.

Dikatakan, saat dianianya dia tidak tahu lagi lantaran bergumul hingga jilbabnya ikut tersingkap.





Halaman
1234
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved