TRIBUNNEWSWIKI.COM – Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan bahwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.
Hal tersebut diungkapkan Erick Thohir melalui wawancara yang dilakukan Kompas TV, Jumat (22/11/2019).
"Insya Allah sudah putus dari beliau, Pak Basuki akan jadi Komut (Komisaris Utama) Pertamina," kata Erick.
Erick menyatakan bahwa Ahok akan didampingi oleh Budi Sadikin yang akan menjadi Wakil Komisaris Utama.
"(Ahok) akan didampingi Pak Wamen (BUMN) Budi Sadikin jadi Wakil Komisaris Utama," kata Erick Thohir.
Selain itu, Erick juga mengumumkan bahwa mantan Dirut PT Telkomsel Emma Sri Martini akan menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina.
"Juga ada Direktur Keuangan (Pertamina) yang baru, Ibu Emma dari yang sebelumnya Dirut PT Telkomsel," lanjut Erick.
Baca: Foto Ahok Berseragam Pertamina Viral di Media Sosial, Ini Fakta yang Diungkap Pengunggahnya
Baca: Fahri Hamzah Dukung Ahok Jadi Bos BUMN: Masukkan Ahok ke BUMN yang Paling Banyak Dituduh Korupsi
Rekam jejak di pertambangan
Ahok diketahui memiliki rekam jejak di dunia pertambangan.
Dilansir oleh Tribunnews dari buku Jejak Para Pemimpin (2014), selepas menjadi sarjana Teknik Geologi Universitas Trisakti, Ahok memutuskan mengikuti jejak ayahnya menjadi pengusaha.
Dikutip dari Kompas.com, Ahok mendirikan CV Panda pada 1989 yang bergerak di bidang pertambangan, sebagai kontraktor PT Timah.
Selama dua tahun menjadi kontraktor, Ahok kemudian berkeinginan menjadi pengusaha di bidang pembangunan yang lebih besar lagi.
Karena untuk penjadi pengolah mineral dibutuhkan modal yang besar serta manajemen yang profesional, ia kembali melanjutkan studi S2 di bidang manajemen keuangan di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetia Mulya.
Setelah meraih gelar Magister Manajemen (MM), Ahok diterima bekerja di PT Simaxindo Primadya, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor pembangunan listrik.
Ahok kemudian mendirikan pabrik pengolahan pasir kwarsa pertama di Pulai Belitung pada 1994.
Baca: Suporter Indonesia Dipukuli di Malaysia, PSSI Laporkan ke FIFA
Baca: Takut Performa Tubuh Turun ketika Musim Hujan? Intip 7 Resep Jus Sehat untuk Jaga Kesehatan Ini!
Tak tanggung-tanggung, Ahok memilih menggunakan teknologi dari Amerika Serikat dan Jerman untuk operasionalnya.
Ia ingin perusahaannya bisa memulai tumbuhnya suatu kawasan industri terpadu dan pelabuhan samudra dengan nama Kawasan Industri Air Kelik (KIAK).
Sayang, langkahnya terhenti pada tahun 1995 dan pabrik Ahok ditutup pemerintah.
Menurut Ahok ada oknum Kementerian Kehutanan yang menerbitkan sertifikat hutan lindung di lahan tambang miliknya dan akhirnya perusahaan Ahok ditutup.
Peristiwa inilah yang pada akhirnya membuat Ahok berniat menjadi pejabat.