Wisata Bali Disorot Negatif Media Asing, Gubernur Bali Angkat Bicara

Pemerintah Provinsi Bali hingga himpunan pariwisata angkat bicara soal Bali yang masuk dalam daftar No List 2020 yang dirilis oleh Fodor’s Travel.


zoom-inlihat foto
wisaa-bali.jpg
Kompas.com
Wisatawan duduk di samping tumpukan sampah saat musim angin barat di pesisir pantai Kuta, Bali, Jumat (14/12/2018). Akibat terjadinya musim angin barat di wilayah perairan Bali berdampak pada banyaknya sampah yang hanyut terbawa arus laut sehingga menumpuk di pinggiran pantai kawasan wisata kuta.


Rilis Fodor's Travel tentang Bali

Media wisata asal Amerika Serikat, Fodor's Travel, merilis daftar destinasi untuk dikunjungi dan lebih baik dipertimbangkan untuk tidak dikunjungi pada 2020.

Menariknya, dalam daftar destinasi yang lebih baik dipertimbangkan untuk tidak dikunjungi pada 2020 atau No List, Fodor's Travel mencantumkan Bali sebagai salah satu destinasi dalam daftar tersebut.

"Bali, pulau yang paling banyak dikunjungi di Indonesia telah menderita efek pariwisata massal dalam beberapa tahun terakhir, sampai pemerintah menarik pajak turis untuk membantu memerangi efek (pariwisata massal) terhadap lingkungan," dikutip dari situs Fodors.com.

Fodor's Travel menyebutkan, Bali pada 2017 dideklarasikan sebagai kawasan darurat sampah lantaran terlalu banyak sampah plastik di pantai dan perairan.

"Badan Lingkungan Hidup Bali mencatat bahwa pulau itu menghasilkan 3.800 ton sampah setiap hari, dengan hanya 60 persen berakhir di tempat pembuangan sampah."

"Sebuah pengamatan yang jelas bagi siapa pun yang mengunjungi pulau itu," tulis Fodor's Travel.

Baca: Kasus First Travel, MA Putuskan Aset Disita Negara, Korban Tak Terima Diminta Iklas dan Ajukan PK

Baca: Kamu Seorang Traveler? Tips Dapatkan Tiket Pesawat Murah Berikut Patut Dicoba!

Baca: 6 Fakta Sosok Krisjiana Baharudin, Suami Sah Siti Badriah yang Punya Hobi Traveling

Hal lain yang menjadi fokus Fodor's Travel adalah kelangkaan air bersih di Bali karena pembangunan vila dan lapangan golf yang berdampak pada petani lokal.

Juga perilaku turis yang tidak senonoh, terutama di kawasan suci pusat peribadatan, membuat pihak berwenang di Bali berupaya membuat peraturan dan pedoman.

"Wisatawan yang mengunjungi situs-situs keagamaan dengan mengenakan pakaian renang, memanjat situs-situs suci, dan umumnya tidak menghormati adat dan norma budaya," tulis Fodor's Travel.

Hanya himbauan, bukan larangan

Seberapa jauh pemerintah dan komunitas lokal berupaya menjaga destinasinya, menurut Fodor's Travel, patut diperhatikan oleh setiap turis.

Hal tersebut juga dinilai lebih penting ketimbang menandai daftar impian petualangan.

Namun demikian, Fodor's Travel menulis bahwa keputusan diserahkan kepada pembaca karena pembaca yang merencanakan perjalanan sendiri.

"Oleh karena itu, yang ditampilkan dalam No List bukan daftar terlarang."

"Sebaliknya, ini adalah janji ketika kita benar-benar membahas tujuan yang disebutkan di sini, di tempat yang menakjubkan, kita akan berwisata dengan bertanggung jawab," tulis Fodor's Travel.

Satwa endemik Komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Rinca, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (4/6/2012).
Satwa endemik Komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Rinca, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (4/6/2012). (Kompas.com)

Di Indonesia, wisata lain yang masuk daftar tak untuk dikunjungi pada 2020 adalah Pulau Komodo.

Jika Bali terkait isu lingkungan, menurut Fodor's Travel pajak wisata di Pulau Komodo terlalu rendah.

Selain itu, wisata di beberapa negara selain Indonesia juga tak lepas dari pembahasan Fodor's Travel.

Destinasi terebut seperti Angkor Wat di Kamboja, Hanoi Train Street atau jalur kereta di Hanoi, Vietnam, Barcelona di Spanyol, dan Big Sur di California.





Halaman
1234
Penulis: Haris Chaebar
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved