Sering Dianggap Remeh, Inilah Bahaya Sampah Elektronik

Meski sering dijumpai masyarakat dikehidupan sehari-hari, sampah elektronik ternyata berbahaya jika dikelola dengan cara yang tidak tepat.


zoom-inlihat foto
seletpf.jpg
Phone arena
Sampah elektronik.


Oleh perusahaan pengelola sampah dengan teknologi dan tingkat keamanan yang sesuai, sampah elektronik atau E-Waste akan dipisahkan antara komponen yang masih berguna seperti metal, plastik, kaca, dengan komponen yang mengandung racun.

Racun tidak dapat didaur ulang, dan jika dibiarkan, racun akan menyebar mencemari lingkungan. Solusinya, racun akan dicampur dan menjadi bahan untuk pembuatan semen.

Karena semen itu bersifat padat dan mengikat, racun tersebut tidak bisa menyebar.

BSebagian limbah juga bisa dijadikan alternatif untuk bahan bakar menggantikan batu bara.

Dalam sebuah penelitian, daur ulang e-waste di Indonesia dikatakan unik, yaitu dengan memperpanjang masa pakai dari produk elektronik yang sudah rusak dengan membawanya ke tukang servis.

Sampah elektronik.
Sampah elektronik. (THINKSTOCKS/OPERATION SHOOTING)

Namun pada komponen yang aman, sampah elektronik bisa didaur ulang untuk menjadi barang berguna lainnya.

Tetapi memperpanjang masa pakai juga akan memperpanjang aliran e-waste dan aliran B3.

Oleh sebab itu, jika Anda tidak memiliki kemampuan untuk mendaur ulang dengan lebih aman, lebih baik untuk mengumpulkan sampah elektronik tersebut pada komunitas-komunitas e-waste.

Ada Dewan Lingkungan Hidup yang menyediakan pelayanan, atau langsung kepada jasa perusahaan pengelola limbah sampah terkait.

(Tribunnewswiki.com/Kompas.com/Haris/Ellyvon Pranita)





Penulis: Haris Chaebar
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved