Kronologi ledakan dibeberkan oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kejaksaan Agung, Mukri.
Menurut Mukri kejadian tersebut bermula saat petugas kebersihan membakar sampah.
"Jadi ada tukang cleaning service yang bakar sampah di bak sampah Kejari Parepare. Lalu bak sampah itu kebetulan jadi tempat lokasi pemusnahan barbuk bom ikan. Jadi pas bakar sampah, rupanya kena itu barbuk," kata Mukri kepada awak media, Selasa (19/11/2019).
Lokasi ledakan
Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan, Kombes Ibrahim Tompo, menjelaskan lokasi ledakan berada di halaman belakang kantor kenjari.
Bagian halaman belakang tersebut, menurut laporan Ibrahim, merupakan ruangan penyimpanan barang bukti.
"Jadi tadi sekitar 14.45 terjadi ledakan di kantor halaman belakang kantor Kejari," ujar Ibrahim.
Ibrahim melaporakan akibat ledakan tersebut satu ruangan di Kantor Kejaksaan Negeri Parepare mengalami kerusakan.
"Kaca dan plafonnya ini rusak," kata Ibrahim.
Selain itu kerusakan juga dialami dua rumah yang tidak jauh dari lokasi ledakan.
Tidak ada korban jiwa
Baca: Mobil Dinas Jokowi Mercedes Benz S600 Guard, Anti Peluru dan Ledakan, Bisakah Dibeli Semua Orang?
Baca: Peledakan Bom JW Marriot & Ritz-Carlton (2009)
Meskipun ledakan terjadi di waktu efektif bekerja, tidak ada laporan terkait adanya korban jiwa maupun luka-luka dari kejadian tersebut.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," kata Ibrahim.
Dijelaskan oleh Ibrahim, Kompi Penjinakan Bahan Peledak (Jihandak) dan Laboratorium Forensik (Labfor) sudah diterjukan di TKP untuk melakukan penyelidikan peyebab ledakan tersebut.
"Ini sedang kita dalami peyebabnya," tandasIbrahim.
Ibrahim menduga ledakan tersebut diduga berasal dari bahan kimia, lantaran tidak ditemukannya benda fisik mencurigakan lainnya di lokasi kejadian.
"Terkait masalah kimia, kalau ledakan dari benda, otomatias ada fisik yang ada disitu," terang Ibrahim.
"Di TKP Tidak kelihatan ada bekas pecahan fisik matupun material," lanjutnya.
(TRIBUNNEWSWIKI/Magi, KOMPAS/Suddin Syamsuddin, TRIBUNNEWS/Igman Ibrahim )