Pemerintah Arab Saudi Meminta Maaf Setelah Sebut Feminisme sebagai Ekstremisme

Secara resmi badan pemerintah Arab Saudi ini menyatakan bahwa penggolongan feminisme sebagai bagian dari ekstremisme adalah suatu kesalahan.


zoom-inlihat foto
burka-123.jpg
Pixabay.com
Pemerintah Arab Saudi sampai saat ini masih terus berupaya melakukan reformasi dalam berbagai hal, satu di antaranya adalah memberikan hak-hak bagi kaum perempuan untuk menentukan pilihannya sendiri, termasuk menyetir dan menonton bola (Gambar Ilustrasi)


Sebelumnya, Arab Saudi telah mengumumkan kebijakan baru di bidang pariwisata dengan mengizinkan turis asing yang tak menikah menginap di satu kamar hotel.

Pengumuman tersebut merupakan bagian dari reformasi yang termaktub dalam Visi Saudi 2030 yang digagas oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS).

Selain mengizinkan turis tak menikah menginap dalam satu kamar atau menerbitkan visa turis untuk pertama kalinya, Arab Saudi juga membuat reformasi bagi kaum perempuan.

Tercatat ada tiga kebijakan yang memberikan kelonggaran bagi perempuan.

Dikutip dari Kompas.com Senin (14/10/2019), inilah tiga kebijakan terbaru Arab Saudi:

1. Dicabutnya Larangan Menyetir bagi Perempuan

Pada 24 Juni 2018, Riyadh mengumumkan pencabutan larangan bagi wanita untuk mengemudikan mobil yang berlangsung selama beberapa dekade terakhir.

Sebagai langkah awal, Arab Saudi dilaporkan menerbitkan Surat Izin Mengemudi (SIM) bagi 10 perempuan pada 4 Juni tahun lalu.

Keputusan itu disambut dengan antusias.

Mereka berbondong-bondong menukarkan SIM internasional dengan lisensi Saudi.

Salah seorang perempuan yang menerima SIM, Rema Jawdat tak dapat menyembunyikan kebahagiaan ketika mendapatkan SIM dari negaranya.

"Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan, saya akan menyetir di kerajaan ini," katanya.

Menurutnya, menyetir merupakan pilihan untuk bergerak secara independen.

Air mata pun membanjiri wajah kebahagiaan mereka.

Seorang pembawa acara di televisi, Sabika al-Dosari, tak ingin ketinggalan dan mengemudikan mobil sedannya sampai ke perbatasan Kerajaan Bahrain.

"Ini adalah pencapaian luar biasa," kata miliarder Pangeran Saudi Al-Waleed bin Talal saat putrinya Reem mengemudikan SUV.

Sosiolog Mona Salahuddin Al-Munanjjeed mengatakan, kelonggaran dalam mengemudi bakal memberi perubahan besar di level ekonomi dan sosial.

Dia menuturkan dengan perempuan diizinkan membawa mobil, maka keluarga tak perlu menyewa sopir untuk mengantar mereka ke berbagai tempat.

Para ibu juga bisa mengantar dan menjemput anak-anak mereka di sekolah.

Dengan begitu, secara ekonomi akan mengurangi biaya untuk upah sopir keluarga.





Halaman
123
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved