Vasily Blokhin kemudian menembakkan peluru tepat di pangkal tengkorak korbannya.
Vasily Blokhin bekerja dengan sangat cepat dan efisien.
Dirinya sukses menghabisi rata-rata 1 orang korban per 3 menit dalam satu sesi eksekusi yang berlangsung selama 10 jam pada malam hari.
Eksekusi selalu dilakukan setiap malam agar jasad para korban dapat dibuang di kegelapan malam.
Jumlah pasti korban pembantaian di tangan Vasily Blokhin memang belum sepenuhnya dapat dibuktikan.
Namun para sejarawan mencatat terdapat sekitar 7.000 orang dalam periode waktu 28 hari eksekusi.
Angka tersebut membuat Vasily Blokhin sebagai algojo legal paling produktif sepanjang sejarah dunia.
Prestasi tersebut membuat Vasily Blokhin kerap dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi.
Namun setelah Stallin wafat, Vasily Blokhin kehilangan 'pekerjaan spesialnya' tersebut.
Vasily Blokhin tercatat meninggal dunia pada 1955 karena bunuh diri dan dimakamkan di Novodevichy Cemetery.
Pada akhir 1960-an setelah era Khrushchev berakhir, Vasily Blokhin mendapatkan beberapa medali dan gelar.
Fakta tentang Vasily Blokhin
Baca: G30S 1965 - Pembantaian Anggota PKI di Solo dan Sukoharjo
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: 19 September 1939, Perang Dunia ke II - Pertempuran Kępa Oksywska
1. Memiliki makam yang layak
Vasily Blokhin mendapatkan makam yang layak untuk peristirahatan terakhirnya.
Namun tidak demikian dengan para korban pembantaian yang dibunuh di tangan Vasily Blokhin.
2. Ambisi Vasily Blokhin
Vasily Blokhin memiliki ambisi dengan menargetkan kuota eksekusi 300 orang per malam.
Vasily Blokhin juga merancang cara eksekusi paling efisien, termasuk desain ruang pembantaian yang digunakan olehnya.
3. Alasan menggunakan pistol Walther PPK
Pada masa tersebut para perwira Soviet lainnya banyak ditemui menggunakan senjata Soviet TT-30.