TRIBUNNEWSWIKI.COM - Lini massa Twitter diramaikan dengan pembicaraan netizen tentang penggalangan dana untuk nikah dan cicil motor di Kitabisa.com.
Kitabisa merupakan salah satu crowdfunding yang sering menggalang dana untuk berbagai macam hal.
Terkait hal ini, CEO Kitabisa.com, Alfatih Timur atau yang akrab dipanggil Timmy lantas memberikan tanggapannya.
Dikutip dari Kompas.com, Timmy mengatakan secara umum Kitabisa memfasilitasi beragam penggalangan dana yang tidak melanggar hukum, memenuhi kaidah serta tidak melanggar aturan dari community guideline Kitabisa.
"Beberapa yang dilarang di community guideline kami di antaranya penggalangan dana Hoax/fiktif, politik praktis, rasisme, dan juga yang bersifat main-main atau bercanda," ujar Timmy seperti dilansir oleh Kompas.com.
Selain itu, Timmy juga mengatakan jika pihak Kitabisa juga rutin melakukan pengecekan terhadap penggalangan dana yang masuk dan menutup penggalangan dana yang tidak sesuai dengan community guideline Kitabisa.
Baca: Jokowi Teken Keppres Amnesti Baiq Nuril, Donasi Kitabisa.com Ditutup, Tonggak Sejarah Sistem Hukum
Baca: Mengenal Ananda Badudu, Musisi yang Sempat Ditangkap Polisi karena Galang Dana untuk Demo Mahasiswa
Di samping itu, Timmy juga mengaku melakukan verifikasi berlapis mulai dari identitas penggalang dana (foto KTP dan selfie dengan KTP), tujuan galang dana, hingga nomor rekening yang digunakan untuk mencairkan dana.
"Dari waktu ke waktu, kami juga bekerja sama dengan lembaga/NGO resmi untuk turut mengawasi agar dana yang dicairkan tepat guna," lanjutnya.
Pihak Kitabisa juga mengajak measyarakat untuk terus berpartisipasi bila menemukan galang dana yang mencurigakan dengan menggunakan fitur “Laporkan” yang terdapat di bagian bawah deskripsis setiap halaman galang dana.
"Tugas Kitabisa untuk menjaga kepercayaan donatur dan memastikan dana sampai pihak yang tepat," kata Timmy.
Sedangkan terkait dengan penggalangan dana untuk Biaya Nikah dan Cicilan Motor dikatakan Timmy, saat ini penggalangan dana tersebut sudah ditutup sehingga sudah tidak bisa dicari lagi.
Namun saat ditanya detail terkait dana yang sudah terkumpul untuk sejumlah hal di atas, termasuk detail adanya penggalangan dana untuk pernikahan dan cicilan motor, Timmy tidak merespons.
Beberapa saat yang lalu, penggalangan dana untuk nikah dan cicilan motor di Kitabisa ramai diperbincangkan warganet.
Fenomena tersebut lantas menimbulkan pro dan kontra diantara warganet.
"Yaudah kan mereka ga maksa lo buat ngasih donasi juga kan." Tulis akun @aryaprm
“Aduh, itu donasinya udah tinggal satu hari lagi
Ya ampun pak guru, dia sudah bikin penggalangan donasinya dari bulan Mei tapi belum ada yg donasi sama sekali selama 6 bulan..
Gimana dong, semoga bapaknya bisa kebeli motornya. Kalo donasi gini bisa diperpanjang ga sih?” tulis akaun @bottombunktae
Baca: Reaksi Tak Terduga Polwan Pergoki Tunangannya Selingkuh: Ratu Tidak Bersaing dengan Penggoda
Baca: Benarkah Aladdin Berasal dari China? Berikut 9 Fakta tentang Aladdin yang Perlu Anda Ketahui
Kisah Perjuangan Timmy mendirikan Kitabisa
M Alfatih Timur atau yang kerap disapa Timmy, adalah pendiri platform urun dana sosial (social crowdfunding) untuk membantu orang melalui digital, Kitabisa.com.
Dikutip dari Kompas.com, pemuda kelahiran padang, Sumatera Barat 27 Desember 1991 tersebut mengaku mendirikan Kitabisa karena terinspirasi ayahnya yang selalu mengajarkan untuk memiliki jiwa social yang tinggi.
Selain itu, Timmy juga mendapat iinspirasi dari akademisi dan praktisi bisnis, sekaligus Guru Besar Universitas Indonesia Rhenald Kasali saat dia mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI).
Dai situ, kemudian Timmy menggabungkan dua hal tersebut yaitu tentang berbuat baik, kreatif serta tekad kuat hingga terbentuklah platform Kitabisa.
Di awal-awal berdiri pada 2013, Timmy mengaku kesulitan mengembangkan perusahaan rintisan.
Kitabisa belum tumbuh menggembirakan.
Belum lagi dia bersaing dengan platform-platform kelas atas pada waktu itu, seperti Gojek, Lazada, Tokopedia, Bukalapak, dan sebagainya.
Bahkan untuk mencari investor saja, Timmy harus mati-matian mencari peluang dan mengalahkan lawan-lawannya.
Jarang sekali investor melirik platform kegiatan kewirausahaan sosial karena kerap disebut sebagai proyek sesaat.
"Kewirausahaan sosial adalah bisnis dengan konsep untuk memecahkan masalah ekonomi sosial. Namun, tidak sedikit yang menganggap, kewirausahaan sosial adalah proyek sesaat," ujar Timmy.
Meski merasakan banyak kesulitan, Timmy menagaku dirinya tidak patah semangat.
Mengingat dirinya bukan berasal dari IT, dia tidak malu menjalin jejaring pertemanan dengan para ahli IT.
Hingga akhirnya kerja keras Timmy mulai terlihat hasilnya.
Baca: Pendaftaran CPNS 2019 Dibuka Besok 11 November 2019, Ini Berkas dan Persyaratan yang Harus Disiapkan
Baca: Tak Hanya Maia Estianty dan Dian Sastrowardoyo, Berikut Deretan Artis yang Juga Keturunan Pahlawan
Kitabisa.com semakin berkembang dan mulai menjadi aplikasi yang banyak dikenal orang.
Bermula dari webisite, Kitabisa.com kemudian meluncurkan aplikasi pada 2017.
Konsep berdonasi dari platform Kitabisa dibuatnya sedemikian mudah, sama halnya dengan belanja online.
Kapan saja bisa diakses dengan beragam tujuan sosial.
"Kami berupaya untuk menyediakan kemudahan bagi masyarakat untuk berdonasi kapan saja secara online untuk beragam tujuan sosial, personal, dan kreatif," kata Timmy.
Dengan menggunakan teknologi informasi masa kini, dia membuat konsep "menjemput bola" bantuan.
Sebab, platform tersebut bisa mempertemukan mereka yang membutuhkan bantuan dan pemberi donasi dalam satu wadah.
Kini, Kitabisa telah menyalurkan lebih dari Rp 500 miliar lebih donasi bagi pihak yang membutuhkan.
Berkat kerja kerasnya juga, Timmy mendapat penghargaan sebagai salah satu kategori wirausaha sosial di bawah usia 30 tingkat Asia versi Majalah Forbes.
Terkait penggalangan dana melalui Kitabisa.com, pihak Timmy tidak pernah mengenakan biaya administrasi dalam penggalangan dana untuk korban bencana alam dan zakat.
"Sebagai 'social enterprise' kami mengenakan biaya administrasi sebesar lima persen dari total donasi terkumpul kepada pihak yang menggalang dana di Kitabisa, kecuali untuk kategori bencana alam dan zakat adalah nol persen administrasi," kata Timmy seperti dilansir oleh Kompas.com.
(Tribunnewswiki.com/Kompas.com/Ami Heppy)