"Anak korban S (Surono) yang bernama Baharr (Bahar) yang membunuh S. Dia memukul memakai linggis saat korban tidur. Sedangkan saudari B (Busani) membantu dengan mematikan lampu depan rumah," ujar Alfian dalam rilis di Mapolres Jember, Kamis (7/11/2019) dikutip dari Tribun Jatim.
Baca: Perjuangan Abdul Muis, Sastrawan & Jurnalis yang Dapat Gelar Pahlawan Nasional Pertama di Indonesia
Sementara itu Muafatim anak bungsu Surono dan Busani tak menyangka jika sang ayah meninggal dunia karena dibunuh.
Terlebih tersangka pembunuhan Surono adalah kakaknya dan ibunya.
Muafatim mengatakan, dirinya baru kembali ke rumah orang tuanya enam bulan lalu, sekitar bulan Juni. Sebelumnya, dia bekerja sebagai TKW di Malaysia. Perempuan itu bekerja setahun di negeri jiran itu.
Ketika kembali ke rumah itu di bulan Juni, sang ayah sudah tidak ada di rumah itu. Pada bulan APril, dia mendapatkan kabar melalui telepon dari sang kakak, kalau ayahnya menikah lagi dan tinggal di Lombok. Fatim hanya bisa pasrah.
"Saya kaget tapi mau gimana lagi, akhirnya hanya bilang ya sudah mungkin tidak jodoh sama ibu," tutur Fatim yang ditemui Surya, Sabtu (9/11/2019).
Fatim mengaku di bulan Maret, dia masih berbicara dengan Surono melalui telepon. Surono memintanya segera pulang ke rumah.
"Karena sepeda motor yang saya minta sudah dibelikan.
Saya kan minta sepeda motor CBR 150.
Bapak bilang disuruh nunggu, kalau ada rejeki akan dibelikan.
Sebelum dibelikan, saya berangkat kerja ke Malaysia.
Sampai bulan Maret itu telepon saya, nyuruh saya cepat pulang karena sepeda motor sudah dibelikan," imbuh Fatim.
Surono memang membeli sepeda motor CBR itu.
Setelah memintanya pulang, Fatim tidak lagi pernah berbicara dengan sang ayah.
Apalagi di bulan April, Bahar memberitahu ayahnya sudah pindah ke Lombok.
Fatim tidak mencurigai apapun. Hanya saja, dia kerap resah karena tidak pernah mendapat kabar dari ayahnya.
Fatim yang beberapa kali meminta nomor telepon Surono kepada Bahar juga tidak pernah diberi.
Bahkan Bahar menjawab kalau ibu tirinya alias istri Surono galak dan tidak ingin Surono berhubungan dengan keluarga di Dusun Juroju Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo.
"Katanya bapak juga ganti nomor telepon," lanjutnya kepada Tribunjatim.com.
Pada Juni 2019, Fatim pulang ke rumah. Ketika itu, ibunya, Busani sudah menikah siri dengan Jm. Dapur rumahnya yang awalnya berdinding gedhek dan berlantai tanah, sudah dibangun menjadi dapur permanen yang berkeramik. Dapur itu dibangun oleh sang ibu.