TRIBUNNEWSWIKI.COM - Lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman yang biasa kita nyanyikan ternyata memiliki lirik yang lebih panjang dari itu.
Melansir Bobo, selama ini kita hanya menyanyikan 1 stanza (bait) dari 3 stanza yang ada.
Tiga stanza tersebut memiliki makna dan nilai-nilai yang sangat penting bagi bangsa Indonesia.
Berikut lirik lagu Indonesia Raya versi lengkapnya:
Stanza 1
Indonesia tanah airku, tanah tumpah darahku
Di sanalah aku berdiri, jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku, bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku, hiduplah negeriku
Bangsaku, rakyatku, semuanya
Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya, merdeka merdeka
Tanahku, negeriku yang kucinta
Indonesia Raya, merdeka merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Baca: Koran Indonesia Raya
Baca: 17 AGUSTUS - Lagu Nasional: Gugur Bunga
Stanza 2
Indonesia tanah yang mulia, tanah kita yang kaya
Di sanalah aku berdiri, untuk selama-lamanya
Indonesia tanah pusaka, pusaka kita semuanya
Marilah kita mendoa Indonesia bahagia
Suburlah tanahnya, suburlah jiwanya
Bangsanya, rakyatnya, semuanya
Sadarlah hatinya, sadarlah budinya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya, merdeka merdeka
tanahku, negeriku yang kucinta
Indonesia Raya, merdeka merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Stanza 3
Indonesia tanah yang suci, tanah kita yang sakti
Di sanalah aku berdiri, menjaga ibu sejati
Indonesia tanah berseri, tanah yang aku sayangi
Marilah kita berjanji, Indonesia abadi
Slamatkan rakyatnya, slamatkan puteranya
Pulaunya, lautnya, semuanya
Majulah negerinya, majulah pandunya untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya, merdeka merdeka
Tanahku, negeriku, yang kucinta
Indonesia Raya, merdeka merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Baca: 17 AGUSTUS - Lagu Nasional: Indonesia Raya
Baca: 17 AGUSTUS - Tokoh Nasional : Surastri Karma Trimurti
Makna Lirik Lagu Indonesia Raya Tiga Stanza
Ada pesan-pesan harapan bagi Indonesia masa depan yang terselip dalam setiap lirik dari Indonesia Raya.
Dalam stanza pertamanya, WR Supratman menggambarkan pentingnya persatuan dan kesatuan untuk menguatkan bangsa Indonesia.
Walaupun Indonesia terdiri dari jenis keberagaman agama, suku, etnis, dan budaya, kita harus bersatu untuk menjadi sebuah bangsa yang kuat.
Sementara lirik dalam stanza kedua, WR Supratman mengungkapkan bahwa bela negara adalah suatu kemuliaan.
Bangsa Indonesia harus bisa menjaga, merawat, dan melestarikan kekayaan Indonesia yang melimpah.
Selain itu, dalam stanza kedua ini juga mengingatkan agar rakyat Indonesia mendoakan supaya bangsanya bahagia.
WR Supratman juga mengingatkan agar Indonesia menjadi bangsa yang baik budi dan hatinya dalam memajukan negara bersama.
Sedangkan pada stanza terakhir, WR Supratman menyebutkan bahwa Indonesia adalah tanah yang suci, milik rakyat Indonesia, bukan hasil merebut dari negara lain.
Segala kekayaan dan keberagaman di Indonesia menjadi anugerah Tuhan yang indah.
Maka dari itu, sebagai rakyat Indonesia kita harus bisa menjaga ribuan pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dan lautnya yang terbentang luas.
Penciptaan lagu Indonesia Raya
Seperti yang kita ketahui, lagu Indonesia Raya diciptakan oleh WR Supratman.
Selain Indonesia Raya, WR Supratman juga menciptakan beberapa lagu kebangsaan Indonesia lainnya.
WR Supratman mulai mengenal musik pada awal 1900-an, terutama musik klasik.
WR Supratman juga dikenal sebagai wartawan beberapa media massa, di antaranya koran 'Kaum Muda' dan 'Kaum Kita' di Bandung dan harian 'Sin Po' di Jakarta.
Di awal 1920-an, salah satu tokoh nasional, K H Agus Salim menyerukan agar komponis Indonesia membuat lagu kebangsaan Indonesia.
Saat itulah WR Supratman akhirnya menciptakan lagu Indonesia Raya.
Lagu Indonesia Raya pertama kali diperdengarkan pada Kongres Pemuda II 28 Oktober 1928 dengan alunan biola.
Saat itu hanya instrumen musiknya saja yang diperdengarkan.
Walaupun belum mendengar liriknya, para peserta Kongres Pemuda II menjadi semakin semangat untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Lirik lagu Indonesia Raya tiga stanza ini pertama diterbitkan oleh surat kabar 'Sin Po'.
Baca: 17 AGUSTUS - Serial Pahlawan Nasional: Agus Salim
Baca: 17 AGUSTUS - Tokoh Nasional : Margonda
(TribunnewsWiki.com/Yonas)