Riwayat Kehidupan #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Margonda adalah tokoh nasional yang berasal dari Bogor, Jawa Barat.
Margonda lahir di Baros, Cimahi, pada 1918 dan wafat dalam pertempuran ketika pasukannya menyerang tentara Inggris di Kali Bata, Depok pada 16 November 1945.
Margonda merupakan satu dari pejuang kemerdekaan.
Nama Margonda kemudian diabadikan sebagai nama jalan utama di Kota Depok, Jawa Barat.
Margonda dan keluarganya tinggal di Jalan Ardio, Bogor, Jawa Barat.
Ketika masih sekolah Margonda dikenal sebagai atlet berprestasi. (1)
Karier #
Margonda mengenyam pendidikan sebagai analis kimia di Analysten Cursus atau balai Penyelidikan Kimia Bogor.
Balai tersebut didirikan sejak permulaan perang dunia pertama oleh Indonesiche Chemische Vereniging milik Belanda.
Pada pertengahan 1940 Margonda mengikuti pelatihan penerbang cadangan di Luchtvaart Afdeeling, atau Departemen Penerbangan Belanda.
Namun Margonda hanya sebentar melakukan pelatihan penerbang.
Hal tersebut dikarenakan pada 5 Maret 1942 Belanda menyerah kalah kemudian Hindia Belanda dialihkan kekuasaannya kepada Jepang.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Margonda menjadi pimpinan Angkatan Muda Republik Indonesia (AMRI) di Bogor.
Margonda kemudian masuk anggota BKR dan menjadi bagian dari Batalion Kota Bogor dengan pangkat letnan muda.
Margonda juga bergabung dengan pasukan Batalion I Depok. (2)
Gedoran Depok #
Saudagar VOC, Cornelis Chastelein ( 1657-1714 ) memberi kemerdekaan kepada rakyat Depok pada 28 Juni 1714.
Cornelis Chastelein kemudian menjadi tuan tanah, dan menjadikan Depok memiliki pemerintahan sendiri serta lepas dari pengaruh dan campur tangan dari luar.
Depok memiliki tatanan pemerintahan sendiri yaitu Het Gemeente Bestuur Van Het Particuliere Land Depok yang bercorak republik.
Hal tersebut membuat Depok tidak mengakui proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, kemudian diserbu oleh para pejuang kemerdekaan.
Depok dikepung dan di bawah todongan senjata rakyat Depok dipaksa mengibarkan Bendera Merah Putih,
Kericuhan yang terjadi pada 11 Oktober 1945 tersebut dikenal dengan Peristiwa Gedoran Depok.
Namun tak lama kemudian NICA yang datang membonceng sekutu kembali menguasai Depok.
Pasukan NICA membebaskan rakyat Depok yang ditawan TKR dan memukul mundur para pejuang dari Depok.
Semenjak hal tersebut kantor Gemeente Bestuur yang semula dijadikan markas TKR berubah menjadi markas NICA.
Pada November para pejuang kembali melakukan koordinasi dan menyusun berencana untuk merebut kembali Depok dari tangan NICA.
Para pejuang serentak menyerbu Depok pada 16 November 1945 dengan sandi perang 'Serangan Kilat'.
Satu dari pejuang yang bergabung dalam Serangan Kilat adalah Margonda.
Margonda gugur pada 16 November 1945 di Kali Bata, Depok.
Peristiwa Gedoran Depok sering disebut sebagai revolusi sosial pinggiran Jakarta.
Melalui peristiwa tersebut beberapa tokoh nasional mulai dikenal diantaranya Margonda, Letnan Dua Tole Iskandar, dan Mochtar Sawangan.
Nama para pejuang tersebut kini diabadikan menjadi nama jalan utama di kota Depok. (3)
(TRIBUNNEWSWIKI/Magi)
| Nama | Margonda |
|---|
| Lahir | Baros, Cimahi, pada 1918 |
|---|
| Wafat | 16 November 1945 |
|---|
| Istri | Maemunah |
|---|
| Anak | Jopiatini |
|---|
| Pendidikan | Analysten Cursus |
|---|
| Luchtvaart Afdeeling |
Sumber :
1. hai.grid.id
2. tirto.id
3. www.merdeka.com