Baru Bisa Dikelola 3.5 Persen, Ma'ruf Amin Nilai Zakat Punya Potensi Besar untuk Kurangi Kemiskinan

Wakil Presiden Maruf Amin menilai zakat bisa mengurangi kemiskinan apabila dikelola lebih baik


zoom-inlihat foto
wakil-presiden-maruf-amin-saat-membuka-world-zakat-forum-wzf-conference-2019.jpg
Tribunnews.com/Fitri Wulandari
Wakil Presiden Maruf Amin saat membuka World Zakat Forum (WZF) Conference 2019 di The Crowne Plaza Hotel, Bandung, Selasa (5/11/2019)


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai potensi zakat di Indonesia cukup besar, apabila dikelola sebagai upaya pemerintah untuk mengurangi kemiskinan.

Hal itu ia sampaikan di pembukaan World Zakat Forum (WZF) Conference 2019.

Maruf Amin menyebutkan saat ini total potensi zakat tersebut mencapai lebih dari Rp 200 triliun.

"Dalam konteks Indonesia, diperkirakan potensi zakat yang bisa dikelola sangat besar, yakni Rp 230 triliun," ujar Maruf Amin, dalam sambutannya pada acara yang digelar di The Crowne Plaza Hotel, Bandung, Selasa (5/11/2019).

Namun dari Rp 230 triliun itu, pengelolaannya baru mencapai sekitar Rp 8 triliun atau sekitar 3,5 persen.

Baca: Wury Estu Handayani

Baca: Harapan dan Tanggapan Novel Baswedan terkait Kasusnya Tak Kunjung Terungkap hingga Dituding Rekayasa

Calon Wakil Presiden, Maruf Amin tiba untuk menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (12/8/2018). Selain pasangan Jokowi-Maruf Amin, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga akan menjalani pemeriksaan kesehatan pada hari Senin 13 Agustus. Pemeriksaan kesehatan tersebut merupakan satu diantara syarat wajib yang diberlakukan KPU bagi capres dan cawapres untuk mengikuti Pilpres mendatang.
Calon Wakil Presiden, Maruf Amin tiba untuk menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (12/8/2018). Selain pasangan Jokowi-Maruf Amin, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga akan menjalani pemeriksaan kesehatan pada hari Senin 13 Agustus. Pemeriksaan kesehatan tersebut merupakan satu diantara syarat wajib yang diberlakukan KPU bagi capres dan cawapres untuk mengikuti Pilpres mendatang. (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

"Dari potensi yang sangat besar tersebut, baru 3,5 persen, yakni Rp 8 triliun saja yang bisa dikelola," jelas Maruf Amin.

Sehingga, masih banyak potensi zakat yang bisa dimanfaatkan untuk pemerataan ekonomi masyarakat.

"Itu artinya, masih sangat besar potensi zakat yang belum terkelola," kata Maruf Amin.

Ma'ruf Amin juga menyebut pengumpulan dana zakat nasional telah meningkat sebesar 24 persen.

"Saya mendapat laporan bahwa dalam 5 tahun terakhir pengumpulan zakat nasional kita tumbuh sekitar 24 persen," ujar Maruf Amin.

Untuk meningkatkan capaian pengumpulan dana zakat itu, Maruf Amin berharap adanya inovasi yang bisa diterapkan sehingga bisa mencapai target yang ingin dicapai pemerintah.

"Meskipun telah bertumbuh cukup baik, tapi perlu untuk dilakukan terobosan agar lebih baik lagi, karena masih sangat jauh dari potensi zakat yang ada," jelas Maruf Amin.

Baca: Koneksi Internet Hari Ini Terganggu, Pihak Telkomsel dan IndiHome Beri Penjelasan

Baca: Motor Bernomor 4 Milik Afridza Munandar Tetap Dihadirkan pada Selebrasi Asia Talent Cup

Bersama sang istri, Wury Estu Handayani, ia menyeruput teh hangat. Sudah tersedia makanan seperti tempe, tahu, ikan, dan telur di atas meja kayu itu.
Bersama sang istri, Wury Estu Handayani, Ma'ruf Amin menyeruput teh hangat. Sudah tersedia makanan seperti tempe, tahu, ikan, dan telur di atas meja kayu itu. ((Tribunnews.com/Dennis Destryawan))

Menurutnya, gebrakan dalam bentuk inovasi diyakini mampu meningkatkan kesadaran masyarakat dari kalangan mampu terkait pentingnya menyisihkan sebagian harta mereka.

"Berbagai upaya perlu untuk terus dilakukan, misalnya meningkatkan kesadaran masyarakat wajib zakat (muzzaki) dengan cara-cara yang lebih baik," kata Maruf Amin.

Memasuki era disrupsi digital, tentunya diharapkan lembaga zakat mampu menghadapi dan memanfaatkan teknologi sebagai 'fasilitas' untuk semakin dekat dengan masyarakat.

Maruf Amin kembali menekankan harapannya agar pemanfaatan teknologi ini mampu menjadi 'alat branding' bagi lembaga zakat untuk memperoleh kepercayaan dari para masyarakat wajib zakat.

Baca: 5 Fakta Tentang Alexandra Grant Kekasih Baru Keanu Reeves, Seorang Seniman dan Juga Filantropi

Baca: Bermula dari Ajakan Umrah Bersama, Gadis Cantik Ini Besanding di Pelaminan dengan Pria Afrika

"(Yakni) penggunaan teknologi informasi berbasis digital dalam pengelolaan zakat, sehingga menumbuhkan kepercayaan yang semakin tinggi dari muzakki," tegas Maruf Amin.

Upaya dalam meningkatkan kepercayaan itu juga bisa dilakukan melalui gelaran acara-acara yang menggaungkan pentingnya berzakat namun dikemas secara menarik.

"Juga dapat menggunakan event-event tertentu yang cukup popular untuk menyampaikan pesan mengenai zakat," pungkas Maruf Amin.

Perlu diketahui, Indonesia pada tahun ini didapuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan WZF Conference 2019 bertajuk 'Optimizing Global Zakat Role through Digital Technology'.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved