Sarker Mohammad Kaiser, perwakilan pihak kepolisian menyatakan akun Facebook milik Biplob Chandra Shuvo diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Pihak peretas dilaporkan mengakses Facebook Messenger milik Shuhvo dan mengunggah tangkapan layar komentarnya.
Akibat unggahan yang dilakukan peretas ini, protes datang dari warga lainnya baik melalui media massa maupun aksi turun ke jalan.
Baca: Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia
Bukan Kali Pertama
Ketegangan berlatar belakang agama antara mayoritas dan minoritas di Bangladesh bukanlah menjadi hal yang pertama.
Pada tahun 2016, sebanyak 14 kuil dan ratusan rumah milik warga Hindu dibakar dan dijarah oleh massa yang marah di Nasirnagar, Upazila, lantaran dipicu oleh unggahan di media sosial.
Setelah dilakukan investigasi oleh kepolisian, pria yang dituding mengunggah konten penghinaan tersebut ternyata tidak bersalah.
Setahun kemudian, unggahan serupa di Facebook juga turut menggerakkan massa.
Kemarahan massa berujung kerusuhan dengan membakar sejumlah rumah milik warga beragama Hindu di Rangpur.
Dilaporkan satu orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)