Masa Jabatan Akan Berakhir, Jusuf Kalla Bongkar Kebiasaannya yang Tak Bisa Makan Tanpa Ditemani Staf

Jusuf Kalla menceritakan sejumlah kenangannya selama menjabat sebagai wakil presiden Indonesia dalam acara perpisahan dengan seluruh staf Setwapres.


zoom-inlihat foto
jk1.jpg
Kompas.com
Wakil Presiden Jusuf Kalla di acara perpisahan dengan Setwapres(KOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM)


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar perpisahan dengan seluruh staf Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) di Trans Studio Mall, Jalan Alternatif Cibubur, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Minggu (13/10/2019).

Dikutip dari Kompas.com, pada kesempatan tersebut Jusuf Kalla menceritakan sejumlah kenangannya selama menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia.

Salah satunya adalah kebiasaannya yang tidak bisa makan sendirian.

Oleh karena itu, Jusuf Kalla selalu mengundang para staf untuk menemaninya makan.

Acara makan yang semestinya selesai dalam waktu 15 menit itupun molor menjadi satu jam lebih lantaran mereka kerap mendiskusikan sejumlah topik terkait pemerintahan.

Meskipun molor, JK justru menilai kebiasaan tersebut positif lantaran ia dan para staf bisa memanfaatkan momen makan sekaligus menggelar rapat.

"Saya ada masalah sebenarnya soal makan. Tidak bisa makan sendiri. Jadi makan mesti hadir semua (staf). Makan seperempat jam, diskusinya satu jam, jadi itu sebabnya tidak perlu rapat, rapat di meja makan," ungkap Jusuf Kalla.

Baca: Jawaban Jusuf Kalla Ketika Dikritik Soal Penanganan Karhutla oleh Perdana Menteri Malaysia

Wakil Presiden 2014-2019 M Jusuf Kalla
Wakil Presiden 2014-2019 M Jusuf Kalla (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Tak lupa, Jusuf Kalla juga mengucapkan terima kasih kepada para staf yang telah membantunya selama ia menjabat sebagai wakil presiden.

Tugas-tugasnya sebagai wakil presiden dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan mereka semua.

"Karena itulah maka kita bisa jalani dengan baik," ujar Jusuf Kalla.

"Terima kasih para ajudan yang mendampingi 24 jam sehingga semua lancar dan tak ada kekurangan. Ya tentu juga kadang saya marah gitu, walaupun saya jarang marah sebenarnya. Para deputi dan staf khusus, semua berjalan baik, kita sering berdiskusi di meja makan," lanjutnya.

Baca: Persilakan Mahasiswa Demonstrasi, Jusuf Kalla: Sejauh Tidak Merusak dan Anarkis

JK juga mengungkapkan kenangan lain yang dimilikinya, yaitu tentang dirinya yang sering berpidato tanpa teks.

Ketika mendapatkan tugas untuk berpidato, Jusuf Kalla akan meminta garis besar isi pidato kepada stafnya dan selebihnya ia akan berimprovisasi sesuai garis besar tema yang diusung.

"Kalau pidato, saya mau minta bahannya saja, bukan pidatonya. Jadi saya pidato dulu baru ditulis, jadi yang berat yang nulis pidato itu setelah saya pidato, jadi notulis," kata Kalla seperti ditulis Kompas.com.

Jusuf Kalla lantas meminta maaf kepada stafnya yang selalu menyiapkan naskah pidato namun jarang terpakai.

Pernyataan Jusuf Kalla ini kemudian dibenarkan oleh Kepala Staf Sekretariat Wakil Presiden, Mohammad Oemar.

 

Oemar mengungkapkan kekhawatiran staf yang kebagian menyiapkan naskah pidato untuk Jusuf Kalla, mereka khawatir naskah pidato itu tidak akan diapakai oleh JK.

"Mereka deg-degan kalau nanti (di naskah pidato) yang dipakai Pak JK hanya kata Assalamualaikum dan terima kasih," seloroh Oemar.

Acara perpisahan tersebut dihadiri seluruh staf Setwapres yang terdiri atas PNS dan staf ahli serta staf khusus.

Acara diawali dengan menampilkan video perjalanan hidup dan karier Jusuf Kalla.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved