Polisi Akui Salah soal Penahanan Ambulans Milik Pemprov DKI yang Dituding Bawa Batu dan Bensin

Polda Metro Jaya mengklarifikasi pernyataan soal ambulans milik Pemprov DKI yang membawa batu dan bensin.


zoom-inlihat foto
ambulans-pemprov-dki-ditahan-polisi.jpg
Tangkap layar Instagram @tmcpoldametro
Polisi amankan ambulans milik Pemprov DKI karena membawa bensin dan batu saat kerusuhan di Senayan.


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengklarifikasi kabar yang beredar soal ditahannya lima ambulans milik Pemprov DKI.

Seperti dikabarkan sebelumnya bahwa pihak kepolisian menahan mobil ambulans saat terjadi kerusuhan di Kompleks Parlemen Senayan karena membawa batu dan bensin.

Argo menyebut, ada enam mobil ambulans yang diamankan pada Kamis (26/9/2019) sekitar pukul 02.41 WIB di dekat Gardu Tol Pejompongan di Jalan Gatot Subroto.

Keenam unit mobil itu terdiri dari lima mobil ambulans milik Palang Merah Indonesia (PMI) dan satu unit milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Saat diamankan oleh anggota Brimob, ditemukan batu dan bensin di dalam mobil ambulans tersebut.

Namun, dikutip dari Kompas.com, Kamis (26/9/2019), batu dan bensin itu ternyata bukan suplai untuk para demonstran.

Argo mengklarifikasi bahwa barang bukti berupa batu dan bensin itu milik demonstran yang berusaha mencari perlindungan di dalam mobil ambulans.

"Jadi anggapan dari Brimob, diduga mobil ini yang digunakan perusuh, tapi bukan. Perusuh masuk ke mobil untuk perlindungan," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis.

Baca: Polisi Tahan 5 Ambulans Milik Permprov DKI Saat Rusuh, Angkut Batu dan Bensin Diduga untuk Molotov

Demonstran yang berlindung dalam mobil ambulans tersebut membawa barang-barang berupa batu, kembang api, dan bensin.

Saat ini, tiga demonstran telah diamankan jajaran Polda Metro Jaya.

"Perusuh itu pun membawa alat ini, ada batu dan kembang api juga, mencari perlindungan masuk ke mobil (ambulans) PMI," ungkap Argo.

Sementara itu, enam mobil ambulans beserta petugas kesehatan telah dikembalikan ke pihak PMI dan Pemprov DKI.

"Kita menyerahkan mobil ambulans kepada PMI dan Dinas Kesehatan DKI. Kita serahkan dengan perangkatnya artinya dengan krunya. Tapi nanti kalau mau dimintai keterangan sebagai saksi, mereka sudah siap," ungkap Argo.

Baca: Sikapi Demo Mahasiswa, Mahfud MD : Tindakan Persuasif Lebih Efektif dibanding Represif

Anies: Potensi kena fitnah selalu ada

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, petugas ambulans memang berpotensi terkena fitnah.

Dia menyampaikan itu saat ditanya kebenaran kabar bahwa ambulans milik Pemprov DKI menyuplai batu untuk massa demonstrasi di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Rabu (25/9/2019).

"Potensi mereka kena fitnah, potensi mereka dilabeli, selalu ada, karena mereka bekerja di tempat yang orang lain menjauhi," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (26/9/2019).

Anies menyampaikan, pekerjaan petugas ambulans tidak mudah.

Mereka bekerja di lokasi-lokasi yang justru dijauhi oleh orang-orang.

Baca: Wiranto Tuduh Demonstrasi Mahasiswa Diambil Alih Perusuh untuk Gagalkan Pelantikan Jokowi

Anies meyakini para petugas ambulans Pemprov DKI Jakarta yang ditugaskan di lokasi kerusuhan saat aksi demonstrasi bekerja sesuai prosedur.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved