Hingga saat ini, asal daerah tempat tinggal ketiganya di Indonesia belum dapat disampaikan ke publik.
Baca: Kisah Narapidana ISIS Asal Australia: Mengaku Direkrut dalam Acara Amal & Diizinkan Tentara Turki
Pendukung Keras Jamaah Ansharut Daulah (JAD)
Diketahui, tiga orang ini adalah pendukung keras dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Mereka pengonsumsi rutin ceramah online yang disampaikan oleh pemimpin JAD, Aman Abdurahman dan Ustaz Usman Haidar bin Seff Aman adalah tokoh pemimpin ISIS di Indonesia yang bertanggung jawab atas serangan teroris mematikan di Thamrin, Jakarta Pusat awal 2016.
Aman telah dijatuhi vonis hukuman mati pada Juni 2018.
Sedangkan Ustaz Usman adalah anggota kelompok Jamaah Islamiyah (JI).
Dia divonis penjara tiga tahun pada 2004 karena menyembunyikan anggota senior JI yang terlibat dalam teror bom di Hotel JW Marriott pada 2003.
JAD adalah kelompok yang disebut terafiliasi dengan ISIS.
Kelompok yang berdiri pada 2015 ini diyakini sebagai dalang bom bunuh diri di terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Mei 2017 dan rentetan teror Bom Surabaya pada Mei 2018.
Baca: Selasa Pagi, Sejumlah Mahasiswa Mulai Berdatangan di Gedung DPR RI
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan JAD sebagai organisasi teroris pada Januari 2017.
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan membekukan dan menyatakan JAD sebagai organisasi terlarang pada 31 Juli 2018.
Amelia dan Ratna menurut pernyataan Kemendagri Singapura berencana berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
Bukan hanya berangkat, Amelia bahkan dilaporkan telah mempersiapkan dirinya sebagai calon pelaku bom bunuh diri.
Retno sendiri ingin tinggal bersama dengan pejuang ISIS di Suriah.
Dia percaya Muslim berkewajiban berangkat ke daerah konflik di luar Suriah seperti Kashmir dan Palestina untuk bertarung melawan musuh agama Islam.
Adapun Turmini disebut percaya dirinya akan masuk surga dengan cara mendanai gerakan ISIS.
Jaringan online mereka juga menyarankan untuk berangkat bergabung dengan kelompok yang terkait dengan ISIS di Filipina Selatan, Afghanistan, dan Afrika.
Baca: Dianggap Aksinya Ditunggangi, Begini Tanggapan Mahasiswa Tuntutan Kami Jelas
KBRI Pastikan Penahanan
Konselor KBRI Singapura untuk bidang protokol dan urusan konsuler, Irvan Buchari, memastikan ketiga PRT itu berstatus sebagai tahanan.
Dilansir Kompas.com, Irvan mengatakan KBRI telah bertemu dengan ketiga orang yang bersangkutan.