Makanan memang sengaja disediakan Ningsih Tinampi untuk pasien dan keluarganya.
Seorang penjaga makanan, Aminah menyebutkan, setiap hari, ia bersama rekan-rekan yang lain menyiapkan 25 hingga 30 kilogram beras untuk dimasak dan dihidangkan ke pasien serta keluarganya.
Aminah juga mengaku, satu lauk yang tak boleh absen adalah ayam.
Berikut gambaran situasi dan kondisi lokasi pengobatan alternatif Ningsih Tinampi dari Surya.co.id;
4. Cara Ningsih Tinampi obati pasien
Saat diwawancara, Ningsih Tinampi ternyata tengah menangani pasien yang tengah mengalami gangguan spiritual alias kesurupan.
Pasien wanita itu tergeletak di pelataran rumah warga, sambil ditemani keluarganya.
Wanita itu juga tampak mengerang dan berkata pada keluarga yang ada di sekelilingnya untuk melepaskan dirinya.
"Kowe iku raiso, meneng ae. Sing isok menengno aku mung Ningsih. Liyane podo raiso kabeh (Kamu itu nggak bisa, diam saja. Yang bisa menenangkan aku hanya Ningsih. Semuanya nggak akan bisa)," ucap wanita yang tampak tak sadarkan diri itu.
Inilah cara Ningsih Tinampi obati pasiennya:
5. Pasien rela menunggu hingga berbulan-bulan
Ningsih Tinampi memang jadi sosok pengobat alternatif yang banyak dicari, beberapa waktu belakangan ini.
Tak heran, bila pasiennya tak melulu datang dari Pasuruan.
Saking banyaknya, sebagian dari mereka ada yang menunggu antrean hingga lima bulan.
Ada juga yang cepat tergantung dengan darurat penyakit yang diderita pasien.
Komarudin (50), pasien asal Salatiga, Jawa Tengah mengku diminta anaknya untuk berobat ke Ningsih.
Anaknya disebut sedang berada di Hong Kong dan mengetahui adanya pengobatan alternatif itu dari YouTube.
“Yang ngasih tahu anak saya yang kerja di Hong Kong. Informasinya sampai di Hong Kong. Saya dibilangin suruh berobat ke sini,” katanya.
Komarudin mengaku menderita sakit asam urat dan baru pertama kali datang.
Ia pun masih menunggu nomor antrean.
“Sudah masukan nomor antrean. Tinggal nunggu. Nanti setelah dapat nomor antrean pulang. Soalnya masih nunggu. Tidak langsung diobati,” katanya.
Rochim, warga asal Jember juga mengetahui pengobatan alternatif dari YouTube.
Dia sedang mengantarkan mertuanya yang menderita sakit punggung.
“Lihat-lihat di YouTube,” katanya.
Didik, asal Tasikmalaya, Jawa Barat juga mengaku mengetahui Ningsih Tinampi dari YouTube.
Dia datang untuk menemani kakaknya untuk berobat.
Sebelumnya, dia sudah datang ke Pandaan untuk mengambil nomor antrean.
"Saya sampai tadi pagi. Jadwal antreannya besok,” katanya.
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Surya.co.id/Akira Tandika Paramitaningtyas) (Kompas.com/Andi Hartik)