TRIBUNNEWSWIKI.COM – Aliasi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh sebagian demonstran terhadap jurnalis.
Tindakan kekerasan itu dilakukan ketika para jurnalis tngah melakukan liputan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (13/9/2019) kemarin.
Atas insiden itu, Ketua Aji Jakarta, Asnil Bambani Amri, mendesak kepada aparat kepolisian untuk mengusut dan menangkap pelaku serta memproses kasus tersebut secara hukum.
Terlebih, AJI Jakarta menilai ada dugaan upaya pembiaran dari aparat yang saat itu berjaga di lokasi.
Dalam siaran pers yang dilansir laman Aji Jakarta, Sabtu (14/9/2019), dijelaskan bahwa pada Jumat Siang sekelompok massa yang mengatasnamakan diri sebagai Himpunan Aktivis Indonesia serta Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Relawan NKRI mendatangi gedung KPK di Jalan H Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
Massa tersebut menyampaikan aspirasi mendukung atas terpilihnya Firli Bahuri sebagai Ketua KPK yang baru.
“Mereka juga menyebut revisi UU KPK sebagai bentuk penguatan lembaha antirasuah,” tulis Aji Jakarta.
Baca: Serahkan Mandat ke Presiden, Agus Rahardjo: KPK Rasanya seperti Dikepung dari Berbagai Macam Sisi
Awalnya, massa melakukan aksi secara damai dan tertib.
Namun tiba-tiba kerusuhan terjadi sekitar pukul 14.30 WIB.
Puluhan demonstran memaksa masuk dan menerobos halaman depan gedung KPK.
Tidak sampai di sana, mereka juga mulai membakar karangan bunga yang sebelumnya dikirimkan oleh sejumlah aktivis antikorupsi.
Massa juga memaksa untuk mencopot kain hitam yang digunakan untuk menutup nama KPK.
Dikabarkan beberapa jurnalis menjadi korban kekerasan dalam insiden kerusuhan di Gedung KPK.
Seorang jurnalis foto yang menjadi korban kekerasan, Rio Comelianto menceritakan bahwa jurnalis yang bertugas di gedung KPK mengalami intimidasi fisik secara langsung.
Bahkan sejak kericuhan terjadi, press room jurnalis yang berada tepat di samping ruang lobi KPK dilempari batu dan bambu oleh massa aksi.
“Kami benar-benar jadi sasaran. Dilarang meliput dan ambil gambar,” kata Rio seperti dilansir Aji Jakarta.
Baca: Terjadi Kerusuhan di Depan Gedung KPK, Polisi: Pelaku akan Kami Identifikasi
Baca: Irjen Firli Ketua KPK 2019-2023 : Kontroversi Pelanggaran Etik, Ditunjuk di Tengah Hujan Kritik
Demi mengamankan diri, beberapa jurnalis ada yang tetap berada di dalam press room.
Sebagian jurnalis lainnya menghindari daerah sekitar press room.
Ketika salah seorang massa aksi memaksa untuk melepaskan kain hitam penutup simbol KPK, Rio dan seorang reporter lainnya mencoba untuk meliput kejadian tersebut.
“Kami dihalang-halangi. Reporter saya dipikul, saya dicakar. Kamera saya disenggol dan sempat jatuh ke tanah,” ucap Rio.