TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menteri Malaysia Yeo Bee Yin menyampaikan kritik kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya terkait masalah kabut asap di Indonesia.
Melalui Facebook, Menteri Energi, Sains, Teknologi, Lingkungan, dan Perubahan Iklim menyajikan data terbaru titik panas dari Asean Specialised Meterological Centre.
Dilansir Kompas.com dari Today Online, data tersebut menunjukkan titik panas tercatat di Kalimantan (474), Sumatera (387), jika dibandingkan dengan Malaysia (7).
Baca: Bantah Indonesia Penyebab Kabut Asap Malaysia, Menteri Siti Nurbaya: Sumber Bukti Data Harus Jelas
Ia menyanggah bahwa kabut asap tersebut berasal dari Sarawak dengan mengunggah gambar arah angin dan menegaskan klaim tersebut tidak logis.
"Soal klaim beliau bahwa kabut asap berasal dari Sarawak, lihat saja arah anginnya. Menteri Siti Nurbaya seharusnya tidak berusaha membantah," kritik Yeo, dikutip dari Kompas.com, Jumat (13/9/2019).
Yeo mengatakan bahwa kabut asap yang dialami Malaysia saat ini berasal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Sementara itu, Perdana Menteri Mahathir Mohamad enggan menanggapi klaim bahwa kabut tersebut berasal dari Sarawak.
"Tidak apa-apa. Itu komentarnya sendiri. Saya kira kami tak perlu mengatakan apa pun," ujar Mahathir, dikutip dari Kompas.com.
Ia meminta pemerintah Indonesia untuk melakukan upaya guna memadamkan karhutla yang terjadi.
Yeo menambahkan Kuala Lumpur siap menggunakan segala jalur diplomasi yang mereka punya untuk meningkatkan kesadaran Indonesia untuk segera bertindak.
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, tidak terima atas tudingan Malaysia.
Siti Nurbaya tak terima Indonesia dituding menjadi penyebab tunggal munculnya asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Malaysia.
Menanggapi hal tersebut, Siti Nurbaya berencana mengirimkan surat protes ke Duta Besar Malaysia.
"Saya akan menulis surat kepada Dubes (Malaysia) untuk diteruskan kepada Menterinya. Jadi saya kira supaya yang betul datanya," kata Siti Nurbaya, dikutip dari Kompas.com.
Baca: Singapura Keluhkan Kualitas Udara Terancam Akibat Kabut Asap Kebakaran Hutan di Indonesia
Siti menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia terus memantau pergerakan asap karhutla.
Berdasarkan Badan Meteorolohi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kabut asap sempay melintasi batas Indonesia hanya satu jam yakni pada Minggu (8/9/2019).
Siti menilai ada informasi yang ditutupi oleh Malaysia terkait persoalan asap karhutla.
Menurutnya asap kebakaran hutan juga berasal dari wilayah Malaysia sendiri, seperti Serawak dan Semenanjung Malaya.
"Asap yang masuk ke Malaysia, ke Kuala Lumpur itu dari Serawak kemudian dari Semenanjung Malaya, dan juga mungkin sebagian dari Kalimantan Barat.
Oleh karena itu seharusnya obyektif menjelaskan," kata Siti Nurbaya.