Karena itulah, Habibie menulis kenangannya akan Ainun dalam buku 'Habibie dan Ainun'.
Mengutip dari Kompas.com, Habibie mengakui saat ditinggal istrinya, ia tidak bisa mengungkapkan betapa hancur dirinya.
Bahkan ia membutuhkan waktu yang lama hingga hela napas terakhirnya untuk bisa merelakan kepergian sang istri.
Sampai saat meninggal pun, Habibie tak mau dirinya jauh dari Ainun.
Berdasarkan tayangan Mata Najwa yang tayang di Metro TV pada Juni 2016, Habibie mengungkapkan syarat mutlak yang ia sampaikan saat Ainun meininggal.
Habibie hanya mau Ainun dikuburkan di Taman Pahlawan Kalibata asal di sebelahnya kelak menjadi makamnya.
"Saya tahu dia (Ainun) di kavling 121 di TMP Kalibata. Di Kavling 120 kosong, (itu) tempat saya nanti," kata Habibie.
"Pak Habibie sudah siapkan kavling di sampingnya?" sahut Najwa.
"Iya. Saya buat persyaratan, tidak mau istri saya dimakamkan di TMP Kalibata kalau saya tidak di sebelahnya. Kalau tidak, tidak usah," kata Habibie lagi.
Permintaan itu pun teruwjud.
Habibie yang tutup usia pada Rabu (11/8/2019) petang akhirnya kembali dipertemukan dengan Ainun di TMP Kalibata.
Sesuai permintaan Habibie, kavling 121 untuk Ainun dan kavling 120 untuknya.
Dijadikan Film
Hingga kisah cinta Habibie dan Ainun ini membuat rumah produksi MD Pictures tertarik untuk menjadikannya kisah di layar lebar.
Kemudian, dirilislah film biographical pictures atau biopik yang berjudul 'Habibie & Ainun' pada tahun 2012.
Film ini mengangkat memoar yang ditulis Habibie mengenai Ainun.
Sosok Habibie dalam film diperankan oleh Reza Rahadian, sementara sosok Ainun diperankan oleh Bunga Citra Lestari (BCL).
Film tersebut menceritakan sosok Habibie, seorang jenius ahli pesawat terbang yang punya mimpi besar dan berbakti kepada bangsa Indonesia dengan membuat pesawat terbang.
Sementara Ainun adalah seorang dokter muda cerdas dengan jalur karier terbuka lebar untuknya.
Di tahun 2016, MD Pictures membuat film prekuel film Habibie & Ainun yang berjudul 'Rudy Habibie'.