lihat foto
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kepergian Presiden ke-3 RI, Bacharuddin Jusuf Habibie untuk selamanya meninggalkan duka yang mendalam bagi Indonesia.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, sosok yang akrab disapa BJ Habibie ini mengembuskan napas terakhirnya di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB.
Tak hanya prestasi dan karyanya yang dikenang oleh masyarakat Indonesia, namun juga kisah cintanya dengan sang istri, Hasri Ainun Besari yang juga membuat sosok BJ Habibie dikagumi.
Baca: Berkumandang saat BJ Habibie Wafat, Ini Lirik dan Chord Lagu ‘Gugur Bunga’ Ciptaan Ismail Marzuki
Baca: Berkat Didikan Sang Ayah, Ini Deretan Prestasi BJ Habibie Dalam Kariernya
Meski Ainun tutup usia pada tahun 2010 silam, BJ Habibie tak berhenti menunjukkan cinta dan kesetiaannya pada sang istri.
Kisah cintanya pun menjadi panutan bagi masyarakat Indonesia.
Pertemuan Malam Itu
Dikutip Tribunnewswiki.com dari Kompas.com pada Kamis (12/9/2019), pada 9 Maret 1962 malam, sosok Ainun begitu membuat BJ Habibie terpukau.
Saat itu tepat hari raya Idul Fitri dan pada awalnya Habibie ingin mengajak Ainun menonton film di bioskop.
Pertemuan itu terjadi di Bandung yang saat itu cuaca sedang cerah, Habibie kemudian mengajak Ainun berjalan kaki ke mana saja.
"Saya ajak Ainun berjalan kaki dari rumah di Jalan Rangga Malela ke Kampus Fakultas Teknik Universitas Indonesia, sekarang ITB, melewati bekas sekolah kami di Jalan Dago dan kembali ke Rangga Malela," tutur Habibie dalam bukunya berjudul Habibie dan Ainun (2010).
Setelah berjalan, Habibie sempat melontarkan pertanyaan personal kepada Ainun.
"Ainun, maafkan sebelumnya, jikalau saya mengajukan pertanyaan yang mungkin dapat menyinggung perasaanmu. Saya tidak bermaksud mengganggu rencana masa depanmu. Apakah Ainun sudah memiliki kawan dekat?" tanya Habibie.
Pertanyaan itu pun membuat Ainun terdiam dan Habibie mengulangi pertanyaannya kembali.
Pertanyaan itu Habibie tambah dengan penekanan pentingnya ketulusan mengemukakan isi hati secara apa adanya.
Ainun terdiam dan menghentikan langkahnya kemudian menatap mata Habibie.
"Saya tidak memiliki kawan atau teman dekat dan khusus." jawab Ainun yang membuat detak jantung Habibie berdebar lebih kencang.
Pertemuan itu sungguh menggetarkan hati Habibie yang sudah tujuh tahun memendam rindu bertemu Ainun karena ia harus bersekolah di Jerman.
Malam itu, langkah keduanya pun membawa kembali ke rumah Jalan Rangga Malela.
"Sejak itu, saya secara batin tidak pernah berpisah dengan Ainun dan demikian pula Ainun dengan saya..." kata Habibie.
Ainun Habibie tutup usia pada 22 Mei 201 di Muenchen Jerman saat berusia 72 tahun.
BJ Habibie benar-benar merasa kehilangan sosok yang setia mendampinginya ketika susah ataupun suka.
