TRIBUNNEWSWIKI.COM – Pisang terkenal sebagai buah yang kaya akan gizi dan energi.
Saat kesibukan di pagi hari membuat seseorang tidak memungkinkan untuk menyiapkan sarapan, pisang kerap kali menjadi pilihan pengganjal perut.
Kandungan energi yang tinggi serta praktis, banyak yang menganggap pisang sebagai solusi pengganti sarapan.
Terlebih pisang adalah buah yang mengenyangkan dan bisa langsung dimakan tanpa harus repot-repot memasaknya lebih dulu.
Jika Anda kerap melakukan kebiasaan itu, sepertinya mulai saat ini Anda harus berpikir ulang.
Sebab, menurut seorang ahli nutrisi, Dr Daryl Gioffre, buah pisang ternyata bukan pilihan terbaik untuk sarapan.
Baca: 5 Manfaat Air Kelapa untuk Penderita Diabetes, Tingkatkan Sirkulasi Darah hingga Jaga Berat Badan
Dikutip dari Kompas.com, Rabu (11/9/2019), menurut Gioffre, pisang tidak baik dijadikan menu sarapan karena tingginya kandungan gula di dalamnya.
Selain itu, pisang juga memiliki kandungan asam yang cukup tinggi.
"Pisang sepertinya pilihan yang sempurna untuk diambil dan dibawa di pagi hari, tetapi dengan melihat lebih dekat, kamu akan menemukan bahwa pisang yang dimakan tanpa campuran apapun bukan pilihan terbaik karena mereka mengandung 25% gula dan cukup asam,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dr Gioffre mengatakan, meski pisang bisa memberikan tambahan energi dengan cepat, namun pisang tidak cukup mengenyangkan sampai waktu makan siang tiba.
Hal itu akan membuat seseorang yang menjadikan pisang sebagai menu sarapan akan segera lelah dan merasa lapar.
“Pisang memang akan menambah energi dengan cepat, tetapi kamu akan segera lelah dan merasa lapar,” ujarnya.
Baca: Inilah 6 Daftar Buah Paling Sehat dan Manfaatnya, Wajib Dikonsumsi Setiap Hari
Bahkan para ahli gaya hidup dan kesehatan merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi pisang setelah makan atau ketika ngemil.
Hal itu bertujuan untuk menghindari melonjaknya kadar gula.
Karena itu, upayakan mengonsumsi pisang dengan lemak atau rempah-rempah yang sehat.
“Karena pisang bersifat asam, maka harus menetralkan asam tersebut, agar mendapatkan manfaat dari kalium, serat, dan magnesium tanpa terjadinya lonjakan gula darah,” lanjutnya.
Selain itu, untuk mengurangi asam pada asam juga bisa dilakukan dengan menampur pisang dengan susu almond atau kayu manis.
Adapun pilihan makanan lain untuk sarapan, salah satunya adalah ubi jalar.
Dilansir oleh Intisari Online yang mengutip Bastille Post, ubi jalar memiliki manfaat efek pencahar, menurunkan berat badan, bahkan antikanker asalkan dimakan pada waktu yang tepat.
Baca: 6 Manfaat Luar Biasa Buah Tomat, dari Cegah Kanker hingga Depresi
Menurut pengobatan Tiongkok, karena metabolisme tubuh akan memburuk pada siang hari, maka gula yang terkandung dalam ubi jalar akan menumpuk dalam tubuh.
Karena itu, disarankan untuk tidak memapak ubi jalar pada siang hari, namun disarankan digunakan sebagai menu sarapan di pagi hari.
Adapun waktu yang tepat untuk mengonsumsi ubi jalar yakni sekitar pukul 05.00 hingga 07.00 pagi.
(TribunnewsWIKI/Widi Hermawan)
Jangan lupa subscribe kanal Youtube TeribunnewsWIKI Official