Hal ini dikarenakan ketika terjatuh, berat badan turut dilepaskan.
“Katakan dia berat 50 kilogram. Maka, ketika jatuhnya tepat di bagian bokong, beban 50 kilogram itu menghantam tulang belakangnya,” jelas dia.
Medan yang menjadi tempat jatuh juga akan mempengaruhi cedera yang diderita.
Jika medan lokasi jatuh berupa batu, maka risiko yang dihadapi lebih besar.
Ia juga mengatakan bahwa tulang belakang terdiri dari dua struktur penting yakni struktur tulang dan syaraf.
“Kedua struktur ini bisa terganggu. Kalau syaraf yang kena, dia bisa lumpuh,” kata dr Rahyussalim.
Kelumpuhan tergantung keparahannya yang ditentukan oleh posisi jatuh.
“Kalau posisi sedikit lebih bungkuk, umumnya ringan dan kena lebih bawah. Tapi kalau posisi agak tengadah atau cenderung ke arah belakang, maka lebih bahaya. Bisa kena bagian atas,” ujar dia.
Namun jika yang terkena bagian pinggang ke bawah maka risiko yang dialami timbul di kaki.
“Kalau bagian atas, syarafnya bisa terkena. Yang bisa mengakibatkan tak bisa berdiri sama sekali,” kata dr Rahyussalim.
Baca: Kanker Tulang
Baca: Dampak Narkoba pada Otak, Sebabkan Halusinasi hingga Kerusakan Saraf
Namun, ancaman yang lebih bahaya bisa terjadi pada 4 ekstremitas lengan kiri-kanan dan tungkai kiri-kanan.
“Bisa lumpuh keempat nya,” ujar dia.
Apabila bagian tulang yang terkena, dapat menyebabkan tidak bisa duduk.
Hal ini dikarenakan tulang belakang patah dan tidak mampu menopang badannya.
dr. Rahyussalim juga mengingatkan jika terjadi kelumpuhan akibat cedera syaraf pusat maka kategori ini sulit untuk disembuhkan.
(TribunnewsWiki/Sekar)
Jangan lupa subscribe youtube channel TribunnewsWiki ya!