TRIBUNNEWSWIKI.COM - Video Anggun, satu diantara siswi di SMA Pamekasan yang mengerang kesakitan.
Video tersebut diunggah oleh akun bernama Andy Shubhan di Facebook dan diunggah oleh akun-akun yang lainnya.
Satu diantaranya Tiara Tifana yang turut memposting video tersebut.
Video tersebut menunjukkan Anggun yang sedang mengerang kesakitan karena tulang belakangnya yang patah.
Anggun tidak bisa duduk dan terus menerus merintih kesakitan.
Berikut postingan video Anggun.
"SEBAGAI RENUNGAN BERSAMA
Hati-Hati jangan sampai terulang kembali.
Menarik kursi saat temannya mau duduk, mengakibatkan orang lain mengalami kecelakaan hingga menyebabkan patah tulang belakang...
KRONOLOGIS:
Pada hari Selasa tgl 03-09-2019 pkl 10.15 WIB, Kejadian di SMAN 1/Pademawu.
Anggun, Mengalami patah tulang belakang akibat candaan temannya yang kelewatan.
Saat mau duduk, kursinya ditarik oleh salah satu temannya.
Akibatnya, Anggun terjatuh dan mengerang kesakitan.
Anggun merupakan siswi kelas 1 SMAN 1/ Pademawu putri dari Bapak Abd.Qafur warga Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu - Pamekasan.
Sampai saat ini yg bersangkutan tidak bisa duduk dan terus-menerus menangis kesakitan akibat tulang belakang nya patah."
Bercanda tarik kursi memiliki risiko seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Dokter Spesialis Tulang yang juga Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. dr. Rahyussalim, SpOT, K-Spine, menjabarkan sejumlah potensi bahayanya.
Tarik kursi ini bisa menyebabkan risiko cedera tulang belakang.
“Yang jadi masalah adalah saat dia mau duduk dan tak sadar kursinya enggak ada. Itu sama seperti jatuh dari ketinggian 1 meter kalau misal posisi duduknya sekitar 1 meter,” kata dr Rahyussalim, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/9/2019).
Hal ini dikarenakan ketika terjatuh, berat badan turut dilepaskan.
“Katakan dia berat 50 kilogram. Maka, ketika jatuhnya tepat di bagian bokong, beban 50 kilogram itu menghantam tulang belakangnya,” jelas dia.
Medan yang menjadi tempat jatuh juga akan mempengaruhi cedera yang diderita.
Jika medan lokasi jatuh berupa batu, maka risiko yang dihadapi lebih besar.
Ia juga mengatakan bahwa tulang belakang terdiri dari dua struktur penting yakni struktur tulang dan syaraf.
“Kedua struktur ini bisa terganggu. Kalau syaraf yang kena, dia bisa lumpuh,” kata dr Rahyussalim.
Kelumpuhan tergantung keparahannya yang ditentukan oleh posisi jatuh.
“Kalau posisi sedikit lebih bungkuk, umumnya ringan dan kena lebih bawah. Tapi kalau posisi agak tengadah atau cenderung ke arah belakang, maka lebih bahaya. Bisa kena bagian atas,” ujar dia.
Namun jika yang terkena bagian pinggang ke bawah maka risiko yang dialami timbul di kaki.
“Kalau bagian atas, syarafnya bisa terkena. Yang bisa mengakibatkan tak bisa berdiri sama sekali,” kata dr Rahyussalim.
Baca: Kanker Tulang
Baca: Dampak Narkoba pada Otak, Sebabkan Halusinasi hingga Kerusakan Saraf
Namun, ancaman yang lebih bahaya bisa terjadi pada 4 ekstremitas lengan kiri-kanan dan tungkai kiri-kanan.
“Bisa lumpuh keempat nya,” ujar dia.
Apabila bagian tulang yang terkena, dapat menyebabkan tidak bisa duduk.
Hal ini dikarenakan tulang belakang patah dan tidak mampu menopang badannya.
dr. Rahyussalim juga mengingatkan jika terjadi kelumpuhan akibat cedera syaraf pusat maka kategori ini sulit untuk disembuhkan.
(TribunnewsWiki/Sekar)
Jangan lupa subscribe youtube channel TribunnewsWiki ya!