Selain itu, dari poster mereka juga berhasil meraih 5 medali emas dan 2 perak.
Posisi tersebut sama dengan yang mereka raih pada Pimnas tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, peringkat keempat ditempati oleh Institut Teknologi Bandung (ITB).
Meski pada tahun ini hanya berhasil meloloskan tujuh tim, namun ITB ternyata mampu meraih peringkat empat terbaik dalam Pimnas ke-32.
Dari tujuh wakilnya itu, ITB berhasil meraih 3 medali emas dalam presentasi karya ilmiah serta 1 medali emas dan 1 perunggu untuk poster ilmiah.
Perolehan kurang memuaskan diraih oleh peringkat kedua tahun lalu, Universitas Brawijaya.
Pasalnya, tahun ini Universitas Brawijaya harus puas diperingkat kedelapan dengan perolehan dua medali emas.
Direktorat Kemahasiswaan, Ditjen Belmawa, Kemenristekdikti berharap bahwa karya-karya PKM Mahasiswa yang terbaik dapat ditindaklanjuti dengan Publikasi Jurnal Ilmiah, Hak Kekayaan atas Intelektual (HAKI), dan Hilirisasi karya inovatif Produk Mahasiswa.
“Saya berharap bahwa Adik-adik terus meneliti dan berinovasi, tidak berhenti di Pimnas. Sebab tantangan ke depan akan semakin sulit dan mesti diselesaikan dengan inovasi dalam bidang teknologi, sains, maupun humanity. Jika passion kalian di situ (meneliti), lanjutkanlah. Sebab banyak yang bilang kalau jadi periset itu kan jalan sunyi. Tapi jika Adik-adik sudah suka, saya harap terus dilanjutkan,” tegas Ismunandar seprti dimuat Kompas.
Sebagai informasi, peserta Pimnas tahun ini merupakan jumlah peserta terbesar dari tahun-tahun sebelumnya.
Total ada 1.614 mahasiswa dan 460 dosen pembimbing dari 70 perguruan tinggi negeri dan 56 perguruan tinggi wasta yang menjadi peserta Pimnas ke-32 tahun ini.
Mereka terbagi dalam 460 tim terpilih dari Program Kreativitas Mahasiswa yang didanai tahun 2019 sebanyak 3.621 Proposal.
(TribunnewsWIKI/Widi Hermawan)
Jangan lupa subscribe kanal Youtube TribunnewsWIKI Official