Deretan Fakta Kerusuhan Papua, Ada 46 Tersangka, Benny Wenda Disebut Menghasut, PLN Rugi 1,9 Miliar

Deretan fakta kerusuhan Papua, Menko Polhukam tetapkan 46 tersangka, Benny Wenda bagian dari konspirasi, PLN Merugi Rp 1,9 Miliar


zoom-inlihat foto
sejumlah-mahasiswa-papua-di-jakarta-yang-tergabung-dalam-aliansi-mahasiswa-anti-rasisme.jpg
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Sejumlah mahasiswa Papua di Jakarta yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Anti Rasisme, Kapitalisme, Kolonialisme, dan Militerisme, menggelar aksi unjuk rasa di seberang Gedung Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara, Kamis (22/8/2019). Mahasiswa Papua meminta Presiden Joko Widodo memastikan proses hukum pelaku rasis terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Deretan fakta kerusuhan Papua, Menko Polhukam tetapkan 46 tersangka, Benny Wenda bagian dari konspirasi, PLN Merugi Rp 1,9 Miliar.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyebut ada 46 tersangka terkait kerusuhan di Papua dan Papua Barat.

Rinciannya, tersangka kerusuhan di Jayapura berjumlah 28 orang.

Kemudian, di Manokwari 10 orang, di Sorong tujuh orang, dan di Fakfak satu orang.

Dikutip dari Kompas.com, Wiranto menambahkan, polisi terus melakukan penyidikan untuk mendalami peran masing-masing tersangka dan segera melimpahkannya ke pengadilan.

Di sisi lain, Wiranto pun mengingatkan aparat TNI dan Polri yang bertugas di Papua dan Papua Barat untuk mengedepankan cara-cara persuasif.

"Presiden telah memerintahkan persuasif, edukatif, kompromis, bahkan beliau juga mengedepankan satu perintah bahwa TNI-Polri dikirim kesana sebagai tambahan kekuatan untuk melindungi masyarakat agart tidak menjadi korban," lanjut dia.

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto yang ditemui di kantor Menko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2019). (Rina Ayu/Tribunnews.com)
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto yang ditemui di kantor Menko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2019). (Rina Ayu/Tribunnews.com) (Rina Ayu/Tribunnews.com)

Diberitakan, dugaan tindakan rasis terhadap mahasiswa asal Papua di Kota Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu, berbuntut panjang.

Terjadi kerusuhan di beberapa kota, antara lain Manokwari, Sorong, Fakfak, dan Mimika.

Selain itu, demo di Kota Jayapura juga berakhir ricuh pada Kamis (29/8/2019).

Aparat kepolisian dan TNI mengevakuasi ribuan peserta aksi unjuk rasa yang sempat menginap Kantor Gubernur Papua, Jumat (30/8/2019) ini.

Hal itu untuk mencegah bentrokan antarmassa di sana.

Massa diketahui membakar kantor Telkom, kantor pos, dan sebuah SPBU yang bersebelahan dengan kantor BTN di Jalan Koti, Jayapura.

Masih dari sumber yang sama, tidak hanya membakar kantor serta fasilitas layanan publik, pendemo juga membakar Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) yang terletak di Jalan Raya Abepura.

Wiranto: Benny Wenda Bagian dari Konspirasi Kerusuhan Papua

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ( Menko Polhukam) Wiranto menyebut tokoh separatis Papua Benny Wenda ikut menjadi bagian dari konspirasi kerusuhan di Papua dan Papua Barat.

Wiranto mengatakan Benny turut menghasut dan memprovokasi negara-negara lain.

"Saya kira benar ya bahwa Benny Wenda memang bagian dari konspirasi untuk masalah ini," ujar Wiranto di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (2/9/2019).

Ia menambahkan Benny turut memprovokasi negara-negara lain.

Dengan demikian, seolah pemerintah Indonesia tidak memberikan perhatian kepada masyarakat Papua dan Papua Barat.





Halaman
123
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved