TRIBUNNEWSWIKI.COM – Salah satu kafe di Semarang menyuguhkan konsep unik dan instagramable.
Yaitu Atlas & Co, sebuah kafe yang berada di Jalan Jati Raya, Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah.
Tidak hanya menyajikan makanan dan minuman saja, kafe ini ternyata memiliki beberapa hal unik yang beda dari kafe lainnya.
Penasaran apa saja hal unik nan menarik tersebut?
Berikut lima fakta menarik tentang Atlas & Co kafe yang dihimpun Tribunnewswiki.com:
1. Konsep Jepang
Anak muda sering mencari tempat nongkrong yang instagramable untuk kebutuhan feed di sosial media.
Nah, kamu bisa menemukan tongkrongan yang hits di kafe satu ini.
Bagian luar bangunan Atlas & Co yang berlapis kaca membuat kamu seolah berada di tempat tembus pandang.
Apalagi jika malam hari, dijamin suasana lebih hangat dengan hiasan lampu-lampu kuning.
Baca: Atlas & Co Kafe
Baca: Sapa Kopi Solo
2. Menyediakan buku
Tidak hanya konsep bangunan yang menarik.
Atlas & Co juga menyediakan berbagai macam judul buku.
Bagi nak-anak muda, Atlas & Co menyediakan berbagai macam buku yang dapat digunakan untuk bahan tugas atau hanya sekedar dibaca saja.
“Buku-bukunya itu ada buku film, ada buku politik, ada novel cinta, ada macem-macem,” tutur Head Bar dan Operasional Atlas & Co.
Pelanggan yang memiliki latar belakang berbeda-beda membuat Atlas & Co menyediakan buku dengan berbagai genre.
“Untuk customer nya pun latar belakangnya juga macem-macem. Ada anak SMP ke sini, anak SMA ke sini, kerja, keluarga sometimes juga ada yang kesini,” jelas Andry.
Baca: Warung Orange Solo
Baca: Warung Orange, Kafe Instagram-able dengan Gaya Vintage di Kota Solo
3. Menjual Piringan Hitam
Terdapat satu ruangan yang diberi nama Toko Atlas.
Ruangan tersebut memajang berbagai koleksi piringan hitam dan DVD.
Atlas & Co juga menyediakan turntable untuk memutar piringan hitam.
Bagi customer yang ingin membeli, mereka dapat mencoba dahulu piringan hitamnya.
Harga yang ditawarkan pun beragam.
Baca: 4 Kedai Kopi di Solo yang Cozy Abis, Cocok untuk Tempat Nongkrong Para Milenials
Baca: Lokananta Records
4. Atlas Room
Atlas & Co berawal dari project activity untuk komunitas kreatif yang ada di Semarang bernama Atlas Room.
“Bagaimana berdirinya karena kita sebelumnya kita project activity untuk temen-temen komunitas kreatif di Semarang namanya adalah Atlas Room dan berjalan selama empat tahun,” ungkap Mirza keika dihubungi Tribunnewswiki.com via WhatsApp pada Rabu (28/8/2019).
Setelah empat tahun berjalan, mereka mulai melangkah untuk menjadikan Atlas Room ini sebuah tempat di mana dapat menampung event kreatif komunitas Semarang.
“Lalu setelah pergantian tim di tahun kelima kita pengen mewujudkan ‘room’ nya dengan nyata jadilah Atlas & Co,” ujar pemilik.
Baca: Manfaat dan Bahaya Kafein, Konsumsi 3 Cangkir Kopi Bisa Picu Migrain?
Baca: Erkabe Café
5. Event Kreatif Semarang
Minimal satu bulan sekali, Atlas & Co menggelar sebuah event bersama anak-anak kreatif Semarang.
Peran Atlas & Co sebagai fasilitator maupun memberi wadah.
“Di awal kita lebih memberi wadah buat anak-anak kretif di Semarang, jadi ada yang seniman, ada yang anak band, ada yang mungkin barista-barista atau chef yang main ke sini. Kita bisa sharing produk,” terang ,” tutur Head Bar dan Operasional Atlas & Co.
Mirza mengungkapkan beberapa event telah digelar di Atlas & Co.
“Kita ada nobar film, workshop, pameran karya, ‘Bincang Di Atlas’ bersama orang-orang yang dapat meng-influence dengan movement atau karyanya, lalu ada ‘Suka Ria Di Atlas’ di mana itu adalah final journey setiap workshop,” terang Mirza.
Salah satu yang baru saja digelar di Atlas & Co ialah event Sukaria di Atlas Vol. 6.
Di dalamnya terdapat pameran karya patch dengan puluhan visual artis hingga penampilan musik.
“Ada pameran karya patch dengan puluhan visual artis, workshop, sharing session, penampilan musik. Yang terlibat ada duduk nyeni, musisi baru Tio Septiadi dibuatkan video klipnya oleh Rifqi fdhlr berkolaborasi dengan Kolase Semauku,” tulis Mirza.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Saradita Oktaviani)