VIRAL Gojek Hanya untuk Negara Miskin seperti Indonesia, Kata Politisi Malaysia

VIRAL Gojek Hanya untuk Negara Miskin seperti Indonesia, Kata Politisi Malaysia


zoom-inlihat foto
datuk-shamsubahrin-ismail.jpg
(MALAY MAIL/Miera Zulyana
Datuk Shamsubahrin Ismail, pendiri dan pemilik layanan taksi Big Blue di Malaysia. Dia meminta maaf setelah ucapannya yang menyebut Indonesia negara miskin sebagai bagian dari kampanye penolakan atas Gojek menjadi viral.(MALAY MAIL/Miera Zulyana)


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dua politisi Malaysia menyebut bahwa transportasi online Gojek hanya cocok untuk negara miskin, seperti Indonesia.

Dua politisi Malaysia, Khairuddin Aman Razali dan Husain Awang, dari Partai Islam Se-Malaysia menyebut, kehadiran Gojek di Indonesia membuat terjadinya peningkatan kasus pelecehan seksual.

“Gojek akan memicu terjadinya interaksi antara dua manusia berbeda jenis kelamin yang bertentangan dengan hukum syariah,” bunyi pernyataan resmi Razali.

Baca: Terjadi Kontak Senjata di Papua, Dilaporkan 1 Prajurit TNI Tewas dan 2 Polisi Terluka

Baca: Ibu Kota Indonesia Dipindah Ke Kalimantan Timur, Fadli Zon : Seperti Esemka, Diomongin Gak Jadi

Tak hanya Khairuddin, rekan satu partainya Husain Awang juga menyatakan bahwa angka pelecehan seksual di Indonesia mengalami peningkatan karena kehadiran Gojek. 

Husain pun mengecam kemunculan Gojek di Malaysia sebagai bukti pemerintah telah gagal mengurus transportasi umum dan mengatasi kemacetan.

"Saya mendesak pemerintah untuk tidak mengizinkan Gojek hadir, termasuk di masa uji coba. Pemerintah seharusnya meningkatkan kualitas moda transportasi seperti MRT dan LRT," kecamnya.

Anggota Majelis Syuro PAS itu juga menyatakan Gojek menjadi lambang kegagalan pemerintah dalam membuka lapangan pekerjaan untuk kaum muda

Sementara, pemilik taksi Big Blue Malaysia Datuk Shamsubahrin Ismail akhirnya meminta maaf setelah ucapannya yang menolak Gojek dengan menyebut Indonesia negara miskin menjadi viral.

Dalam konferensi pers, Shamsubahrin mengaku media sosial hingga WhatsApp-nya dibanjiri pesan bernada kemarahan dan ketidakpuasan dari orang Indonesia.

Dilansir Malay Mail Rabu (28/8/2019), dia mengaku ucapannya berdasarkan pemberitaan di media massa mengenai kondisi ekonomi yang tengah terjadi di sana.

Dalam video wawancara yang viral sebelumnya, Shamsubahrin terdengar mengatakan bahwa Malaysia adalah negara kaya.

Karena itu, pemudanya tidak susah seperti di Indonesia.

"Jika generasi muda Indonesia bagus, mereka tentu tidak akan keluar negeri mencari kerja. Gojek hanya untuk negara miskin seperti Indonesia, Thailand, India, Kamboja," ujar Shamsubahrin.

4 Fakta Masuknya Gojek ke Malaysia

Setelah menuai sukses di rumah sendiri, startup karya anak bangsa yang bergerak di bidang jasa angkutan Gojek diketahui akan melebarkan layanannya ke Negeri Jiran Malaysia.

Namun, informasi ini kemudian menuai banyak tanggapan, mulai dari mereka yang pro hingga menyatakan kontra dengan ide ini.

Berikut ini sejumlah fakta yang berhasil dihimpun Kompas.com terkait dengan isu ini, mulai dari penolakan sejumlah pihak di Malaysia, tanggapan Gojek, hingga tanggapan Perdana Menteri Malaysia.

1. Dianggap lecehkan generasi muda

Politisi asal Malaysia Khairuddin Aman Razali menyebut datangnya Gojek ke negaranya dapat meningkatkan potensi pelecehan seksual di kalangan generasi mudanya.

Hal ini sebagaimana diberitakan oleh Malay Mail, Jumat (23/8/2019).

“Gojek akan memicu terjadinya interaksi antara dua manusia berbeda jenis kelamin yang bertentangan dengan hukum Syariah,” kata Razali.

Tidak hanya Razali, politisi lain Husein Awang juga menyebut transportasi online sebelumnya telah meningkatkan angka pelecehan seksual di Indonesia.

Sehingga ia mendesak Pemerintah Malaysia untuk menolak kehadiran Gojek dan mengembangkan transportasi publik yang sudah ada seperti MRT dan LRT.

2. Ditentang pengusaha transportasi lokal




Halaman
123
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved