"Karena itu, jika ingin dapat banyak harus pindahkan ibu kota ke sini, Kalimantan Timur. Kesempatan Kaltim menjadi Ibu Kota Negata tak datang dua kali. Karena itu, tentu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya sebab Kaltim termasuk PPU sudah sangat siap," imbuhnya.
Pemilihan Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara untuk lokasi ibu kota juga bukan tanpa alasan.
Presiden Jokowi menjelaskan wilayah tersebut memiliki risiko bencana yang minim, seperti bencana banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung berapi dan tanah longsor.
Kalimantan Timur berada di wilayah strategis dan berdekatan dengan wilayah kota yang telah berkembang yaitu Balikpapan dan Samarinda.
Jokowi juga menyampaikan, wilayah tersebut telah memiliki infrastruktur yang lengkap dan terdapat lahan yang telah dikuasai oleh pemerintah sebanyak 180 ribu hektar.
Jokowi berharap pemindahan ibu kota ke Pulau Kalimatan akan mendorong pertumbuhan ekonomi baru, sekaligus memacu pemerataan dan keadilan ekonomi di luar Jawa.
(TRIBUNKALTIM/TRIBUNNEWSWIKI.COM/Abdurrahman Al Farid)