TRIBUNNEWSWIKI.COM – Tiga mahasiswi Jurusan Teknik Bioproses Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) berhasil menemukan obat anti-kanker serviks yang berasal dari racun duri ikan lionfish.
Penemuan tersebut dapat dijadikan alternatif dari bahan alami.
Dikutip dari Kompas.com pada Rabu (21/8/2019), tiga mahasiswi tersebut yaitu Mustika Sari, Sarah Salsabila, dan She Liza Noer.
Ketiganya melakukan penelitian yang dilatarbelakangi meningkatnya kasus kematian di Indonesia akibat kanker serviks.
Pada 2018 saja, berdasarkan data dari platform berbasis web Globoca, terdapat 32.469 kasus, dan sebanyak 18.279 di antaranya berakhir dengan kematian.
Baca: Buah Pir Ternyata Kaya Manfaat Bagi Kesehatan, Bantu Turunkan Berat Badan hingga Cegah Kanker
Baca: Akar Bajakah Harus Lewati Sederet Fase Uji Klinis untuk Jadi Obat Kanker, Begini Prosesnya
Lionfish sendiri mengalami spesies invasif dengan tingkat reproduksi dan distribusi tinggi sehingga menyebabkan ledakan populasi mencapai 700 persen.
Akibatnya, terjadilah ketidakseimbangan ekosistem dan penurunan populasi ikan lokal sehingga menimbulkan kerugian bagi para nelayan di sekitarnya.
“Berangkat dari permasalahan tersebut, kami menggali literatur terkait penggunaan lionfish sebagai alternatif obat dari bahan alam. Terlebih lagi, pengobatan melalui kemoterapi juga belum sepenuhnya efektif karena efek samping yang dihasilkannya,” ucap Mustika, seperti dipublikasikan laman resmi UI, Rabu (21/8/2019).
Mustika juga menambahkan bahwa penggunaan lionfish merupakan bagian dari usaha menjaga ekosistem laut, sebab ikan tersebut merupakan ikan yang merugikan nelayan.
Setelah melakukan uci coba laboratorium, ternyata mereka menemukan bahwa racun pada duri lionfish mampu membunuh sel kanker.
Racun pada duri lionfish juga mengandung peptide yang memiliki aktivitas antiproliferatif terhadap sel kanker denan mekanisme induksi apoptosis, yaitu penghambatan proliferasi sel kanker secara selektif.
Mustika dan dua temannya yang lain melakukan ekstraksi racun duri lionfish untuk kemudian dimurnikan dengan prespitasi ammonium sulfat melalui proses pemanasan.
Proses tersebut bertujuan untuk mendapatkan protein yang memiliki sifat apoptosis terhadap sel kanker serviks.
Setelah itu, ekstrak racun dari duri lionfish yang telah diperoleh kemudian diujika secara in vitro terhadap sel kanker.
“Hasil yang diperoleh dari pengujian in vitro terlihat adanya efek inhibisi terhadap sel kanker serviks. Efek inhibisi ini menunjukkan pengujian berhasil membunuh sel kanker yang ada,” jelas Mustika.
Harapannya, hasil penelitian tersebut dapat menjadi solusi alternatif untuk pengobatan kanker serviks dari bahan alami.
Selain itu, dapat juga mengatasi permasalahan invasi lionfish di sejumlah perairan sehingga tidak mengganggu keseimbangan ekosistem.
(TribunnewsWIKI/Widi Hermawan)
Jangan lupa subscribe kanal Youtube TribunnewsWIKI Official