World Championships 2019: Tunggal Putri Indonesia Diminta Untuk Siapkan Pikiran dan Mental

Sang Pelatih meminta tunggal putri Indonesia untuk menyiapkan pikiran dan mental di ajang Kejuaraan Dunia 2019.


zoom-inlihat foto
gregoria-fitriani.jpg
TRIBUNNEWS/HERUDIN - Super Ball/Feri Setiawan
Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kejuaraan Dunia 2019 digelar di Basel, Swiss mulai 19 Agustus hingga 25 Agustus ini.

Indonesia mengirimkan 16 wakilnya untuk bertanding di World Championships tersebut.

Untuk sektor tungga putri Indonesia mengirim dua wakilnya yaitu Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani.

Dua tunggal tersebut baru mulai bertanding pada hari kedua, Selasa (20/8/2019).

Baca: Target Tunggal Putra Indonesia di Kejuaraan Dunia 2019, Hendry Saputra : Fokus ke Semifinal Dulu

Baca: Kejuaraan Dunia BWF 2019 Semakin Dekat, Indonesia Hanya Targetkan Satu Gelar

Sejak babak awal dua tunggal putri Indonesia harus menghadapi lawan yang tidak mudah.

Dilansir oleh badmintonindonesia.org, pada babak pertama Fitriani akan melawan Yvonne Li asal Jerman.

Jika berhasil lolos maka Fitriani langsung ditantang unggulan kedua yaitu Tai Tzu Ying asal Taiwan.

Gregoria Mariska saat bertanding melawan Akane Yamaguchi (Jepang) di Piala Sudirman 2019, (5/25/2019)
Gregoria Mariska saat bertanding melawan Akane Yamaguchi (Jepang) di Piala Sudirman 2019, (5/25/2019) (badmintonindonesia.org/PBSI)

Untuk Gregoria Mariska Tunjung di babak pertama mendapat bye dan di babak selanjutnya kemungkinan akan melawan Busanan Ongbamrungphan (Thailand).

Namun sebelumnya Busanan harus melawan Chloe Birch (Inggris) di babak pertama.

Dengan Busanan, catatan pertemuan Gregoria sementara ini tertinggal 1-2.

Meski demikian, Gregoria Mariska Tunjung memiliki peluang menang seperti di pertemuan terakhir mereka.

Di Korea Open 2017 saat itu, Gregoria menang 13-21, 21-9, 21-15 dari Busanan.

Jika bisa lepas dari hadangan Busanan, Gregoria akan ditantang Ratchanok Intanon (Thailand).

Baca: Indonesia Kirim Empat Wakil Ganda Campuran ke Kejuaraan Dunia 2019, Praveen/Melati Tumpuan Harapan

Baca: Pesan Sang Pelatih untuk Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi agar Raih Emas di World Championships 2019

“Peluang tetap ada. Kalau lihat dari draw bisa untuk Gregoria ke 16 besar, tapi habis itu ketemu Ratchanok. Dengan Ratchanok sudah lima kali kalah. Ratchanok menurut saya sudah matang dan bolanya nyusahin."

"Untuk tunggal putri menurut saya yang bolanya menyusahkan itu Ratchanok dan Tai Tzu Ying. Berapa kali bola-bola mereka susah untuk pemain Indonesia."

"Cuma tidak menutup kemungkinan untuk bisa menang. Peluang menang masih ada, 40:60. Kalau mau menang lawan mereka itu harus benar-benar tahan dan siap, harus benar-benar fokus,” ungkap Minarti Timur, pelatih tunggal putri Indonesia dikutip TribunnewsWiki dari badmintonindonesia.org, Senin (19/8/2019).

Minarti menjelaskan bahwa tunggal putri harus siap dengan lawan yang dihadapi.

Utamanya adalah mempersiapan pikiran dan mental untuk di pertandingan World Championshisp 2019 ini.

Pebulutangkis putri Indonesia Fitriani berusaha mengembalikan kok dari pebulutangkis putri India Saina Nahwel dalam Turnamen BCA Indonesia Open Metlife BWF World Super Series Premier 2016, di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (2/6/2016). Dalam pertandingan tersebut Fitriani gagal mengalahkan Saina Nahwel.
Pebulutangkis putri Indonesia Fitriani berusaha mengembalikan kok dari pebulutangkis putri India Saina Nahwel dalam Turnamen BCA Indonesia Open Metlife BWF World Super Series Premier 2016, di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (2/6/2016). Dalam pertandingan tersebut Fitriani gagal mengalahkan Saina Nehwal. (Super Ball/Feri Setiawan)

“Untuk Fitriani, redraw kemarin cukup mengagetkan. Tapi mau tidak mau siapapun lawan yang dihadapi ya harus siap. Dari pikiran, mental semua harus dipersiapkan. Harus mau maksain di lapangan,” jelas Minarti.

Minarti juga mengungkapkan, persiapan untuk World Championships 2019 ini untuk tunggal putri sudah cukup baik.

Semua kendala baik teknis maupun nonteknis sudah dilatih untuk diantisipasi.

“Persiapan sudah lumayan bagus. Tinggal di lapangannya gimana mereka bisa mengatasi semua itu. Soalnya kalau dilihat dari fisik, teknik semua hampir sama. Cuma lawan mereka lebih matang, lebih dewasa, pada poin-poin kritis mereka bisa lebih megang poin dibanding atlet kita,” ujar Minarti.

Baca: Ingatkan Fajar/Rian agar Tak Terbebani Jejak Kevin/Marcus, Pelatih Minta Mereka Tutup Akun Medsos

Baca: Akita Master 2019: Kirim 2 Wakil di Babak Final, Indonesia Raih Satu Gelar Lewat Firman Abdul Kholik

Minarti tidak menjelaskan tentang target dari tunggal putri Indonesia di Kejuaraan Dunia 2019 ini.

Sebelumnya, Susy susanti mengaharapkan bahwa tunggal putri mampu berusaha maksimal dalam kejuaraan bergengsi ini.

Susy Susanti juga mengharapkan adanya kemajuan dan peningkatan dari yang sebelumnya.

“Lalu untuk sektor putri kami harapkan ada peningkatan dari sebelumnya," kata Susy Susanti dilansir oleh badmintonindonesia.org, Senin (19/8/2019).

Baca: PBSI Rilis Daftar Wakil Indonesia untuk Kejuaraan Dunia BWF 2019 pada 19-25 Agustus Mendatang

Baca: BWF Rilis Hasil Drawing Kejuaraan Dunia Badminton 2019, Indonesia Kirim 16 Wakil

Sebelumnya PBSI mengatakan hanya menargetkan satu gelar di World Championships 2019 tersebut.

Target satu gelar tersebut bisa melalui sektor apapun, namun yang paling utama adalah sektor ganda putra.

Hal tersebut disampaikan oleh Kabidbinpres PBSI, Susy Susanti melalui press release resmi dari PBSI.

“Targetnya satu gelar dulu, dari sektor mana saja. Peluang paling besar memang ada di ganda putra.

Tapi kemarin di Jepang (Japan Open) ada ganda campuran, ada tunggal putra, semoga mereka nanti bisa kasih kejutan juga, prestasinya lebih stabil lagi.

Karena kita sudah dekat dengan Olimpiade, segala kemungkinan bisa terjadi. Semua negara juga sama,” kata Susy Susanti dikutip TribunnewsWiki dari badmintonindonesia.org, Senin (19/8/2019).

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon saat menjuarai Japan Open 2019, Minggu (28/7/2019).
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon saat menjuarai Japan Open 2019, Minggu (28/7/2019). (badmintonindonesia.org/PBSI)

Dari sektor ganda putra, pelatih Herry Iman Pierngadi juga optimis dengan para atlet didikannya.

“Harapannya kami bisa merebut gelar, saya selalu optimis karena hasil kemarin di dua kejuaraan besar kami bisa meraih gelar. Saya sebagai pelatih harus optimis,” kata Herry Iman Pierngadi.

Untuk tunggal putra, Hendry Saputra selaku pelatih mengungkapkan bahwa ia memasang target untuk lolos ke semifinal World Championships 2019.

“Target kalau lihat dari drawingnya memungkinkan untuk ke semifinal. Jadi saya lebih fokus ke semifinal dulu. Keinginan untuk ke final dan juara tentu ada, saya harus optimis."

"Tapi saya ingin fokus ke semifinal dulu. Karena kalau mereka lancar, akan bertemu di perempat final,” ungkap Hendry.

Baca: 3 Rahasia Perfoma Gemilang Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon di 2019

Baca: Mengejar Marcus/Kevin, Pasangan Ganda Putra Bulu Tangkis Indonesia Ini akan Tempati Ranking 2 Dunia

Untuk ganda campuran Richard Mainaky mengharapkan anak didiknya untuk mampu lolos ke semifinal, utamanya adalah pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

“Jelas untuk Praveen/Melati dan Hafiz/Gloria, harapan saya bisa ke semifinal. Peluangnya yang lebih besar ada di Praveen/Melati saya lihat."

"Untuk Hafiz/Gloria mereka harus berjuang keras, karena di babak 16 besar ketemu unggulan satu Tiongkok, Si Wei/Ya Qiong,” ujar Richard Mainaky dikutip TribunnewsWiki dari badmintonindonesia.org, Minggu (18/8/2019).

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Abdurrahman Al Farid)

Jangan lupa subscribe channel Youtube TribunnewsWiki :





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved