Gubernur Lukas mempertanyakan Gubernur Khofifah yang tidak menerjunkan Banser untuk membela mahasiswa Papua yang diserang oleh Organisasi kemasyarakatan lainnya.
"Ibu gubernur minta maaf bukan mewakili warga Jatim, tapi keompok tertentu,”kata Gubernur Lukas.
Enembe menyayangkan hal tersebut karena saat ini sudah banyak orang Papua yang bisa membuktikan diri di dunia internasional.
Baca: Tidak Memiliki Dana yang Cukup, Barcelona Ingin Meminjam Neymar dari PSG
Baca: Berikut Kandungan Buah Kiwi Gold yang Ternyata Lebih Besar dari Buah Kiwi Hijau
"Saya sduah sampaikan ke pemerintah, orang Papua punya martabat yang tinggi, harga diri yang tinggi, terbukti anak-anak saya sekarang di seluruh dunia, 1.500 orang saya kirim dan mereka berhasil mencapai nilai yang bagus. Kenapa 74 tahun Indonesia merdeka masih ada orang yang berpikiran seperti jaman penjajahan,"tegasnya.
Enembe sebagai perwakilan pemerintah pusat di Papua, berjanji akan menyampaikan aspirasi para pendemo ke Jakarta dan memuji mereka karena dalam aksi long march, para pendemo tetap menjaga keamanan.
"Saya berterimakasih kepada massa, tidak melakukan anrkisme, beda dengan Manokwari, tidak boleh terprovokasi. Kita manusia bermartabat," ketuS Enembe.
Setelah mendengar pernyataan Enembe, para pendemo membubarkan diri dengan tertib. Massa yang membawa kendaraan bermotor, pulang dengan sendirinya dan massa yang berjalan kaki diantar ke beberapa titik pengantaran dengan menggunakan truk.
(kontributor Tribunnews.com Network/B Ambarita)