TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Joko Widodoo mengenakan pakaian adat Sasak asal Nusa Tenggara Barat (NTB) saat menyampaikan pidato Kenegaraan dalam Sidang Bersama DPD-DPR 2019 pada Jumat (16/8/2019).
Namun ternyata penggunaan pakaian adat NTB oleh Presiden Jokowi tersebut menuai cibiran dari Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah menyebut bahwa Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Sasak dari NTB lantaran kalah Pemilu 2019 di NTB.
"Sekarang (pakai pakaian Sasak) karena kalah di NTB, baguslah balance," ucap Fahri Hamzah yang juga menghadiri Sidang Bersama DPD-DPR dilansir oleh Kompas.com, Jumat (16/8/2019).
Fahri Hamzah mengklaim bahwa Presiden Jokowi kini seimbang setelah sebelumnya mengenakan pakaian adat Bali ketika menghadiri Kongres V PDI Perjuangan di Bali yang merupakan wilayah kemenangan, Kamis (8/8/2019).
"Kan waktu itu di Bali dia bilang pakai (pakaian) adat Bali karena menang (pilpres) di Bali," ujar Fahri Hamzah.
Namun Fahri Hamzah juga berterima kasih dengan dikenakannya pakaian adat Sasak asal NTB yang merupakan tanah kelahirannya tersebut oleh Presiden Jokowi.
"Saya berterima kasih," imbuh Fahri Hamzah.
Baca: Sidang Tahunan MPR 2019 - Singgung Regulasi Ruwet, Nada Bicara Jokowi Meninggi : Harus Dipangkas!
Baca: 15 Poin Pidato Pesiden Joko Widodo Dalam Sidang MPR 2019
Baca: Sidang Tahunan MPR Digelar Hari Ini, Presiden Jokowi Akan Pidato Tiga Kali, Sandiaga Uno Hadir
Presiden Joko Widodo memakai pakaian adat Sasak, Nusa Tenggara Barat, saat menyampaikan pidato kenegaraan di Sidang Bersama DPD-DPR, Jumat (16/8/2019).
"Ini pakaian adat dari bumi Sasak," ucap Jokowi sebelum menyampaikan pidato kenegaraan dikutip TribunnewsWiki dari Kompas.com, Jumat (16/8/2019).
Sebelumnya ketika menyampaikan pidato di Sidang Tahunan MPR, Jokowi masih mengenakan pakaian sipil formal berupa jas dan dasi.
Namun Presiden Jokowi kemudian berganti dengan memakai pakaian adat saat menyampaikan pidato kenegaraan.
Menurut Jokowi, dia mengenakan pakaian adat Sasak asal NTB untuk memperlihatkan semangat pendiri bangsa mengenai ke-Indonesiaan.
"Saya mengajak kembali kepada semangat pendiri bangsa. Bahwa Indonesia bukan hanya Jakarta, bukan hanya Jawa."
"Indonesia adalah seluruh pelosok Tanah Air," ungkap Jokowi.
Baca: Minta Izin Pindah Ibu Kota ke Kalimantan, Jokowi: Demi Visi Indonesia Maju
Baca: Di Hadapan Parlemen, Jokowi Minta Izin Pindahkan Ibu Kota ke Kalimantan, Ini Tujuannya
Baca: Capai 466 Triliun, Biaya Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Dilakukan dengan Skema Tukar Guling
Jokowi juga mengatakan bahwa pembangunan yang perlu dilakukan sebaiknya tidak hanya berpusat di satu wilayah.
"Pembangunan yang dilakukan harus Indonesia-sentris, dinikmati oleh seluruh pelosok di Nusantara," kata Jokowi.
Saat menyampaikan pidato kenegaraan tersebut Presiden Jokowi juga meminta izin serta dukungan pemindahan ibukota dari para anggota dewan yang hadir di Sidang Bersama DPD-DPR.
"Pada kesempatan yang bersejarah ini, dengan memohon ridha Allah SWT, dengan meminta izin dan dukungan dari bapak ibu anggota Dewan yang terhormat, para sesepuh dan tokoh bangsa, terutama dari seluruh rakyat Indonesia, dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan ibu kota negara kita ke Pulau Kalimantan," kata Jokowi dikutip TribunnewsWiki dari Kompas.com, Jumat (16/8/2019).
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Abdurrahman Al Farid)
Jangan lupa subscribe channel Youtube TribunnewsWiki :